CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Minggu, 18 Januari 2009

Menjadi entrepreneur yang succes

4 Tipe Kepribadian Entrepreneur --
Yang Manakah Tipe Kepribadian Anda?


1. The Improver.

Anda memiliki kepribadian ini jika Anda menjalankan bisnis dengan
menonjolkan gaya improver alias ingin selalu memperbaiki.
Anda menggunakan perusahaan Anda untuk memperbaiki dunia.
Improver memiliki kemampuan yang kokoh dalam menjalankan bisnis.
Mereka juga memiliki intergritas dan etika yang tinggi.

Personality Alert: Waspadai sifat Anda yang cenderung
menjadi perfeksionis dan terlalu kritis terhadap karyawan
dan pelanggan Anda. Contoh Entrepreneur: Anita Roddick,
pendiri The Body Shop.

2. The Advisor.

Tipe kepribadian pebisnis seperti ini bersedia memberikan
bantuan dan saran tingkat tinggi bagi para pelanggannya.
Motto dari advisor ini yaitu pelanggan adalah benar dan kita
harus melakukan apa saja untuk menyenangkan mereka.

Personality Alert: Seorang advisor bisa jadi terlalu fokus
pada kebutuhan bisnis mereka dan pelanggan, sehingga
cenderung mengabaikan kebutuhan mereka sendiri dan
bisa-bisa malah cape hati sendiri. Contoh Entrepreneur:
John W. Nordstrom, pendiri Nordstorm.

3. The Superstar.

Inilah bisnis yang pusatnya dikelilingi oleh karisma dan energi
tinggi dari Sang CEO Superstar. Pebisnis dengan kepribadian
seperti ini biasanya membangun bisnis mereka dengan personal
brand mereka sendiri.

Personality Alert: Pebisnis dengan tipe ini bisa menjadi
terlalu kompetitif dan workaholics.

Contoh Entrepreneur: Donald Trump, CEO Trump Hotels &
Casino Resorts.

4. The Artist.

Kepribadian pebisnis seperti ini biasanya senang menyendiri
tapi memiliki kreativitas yang tinggi. Mereka biasanya sering
kali ditemukan di bisnis yang membutuhkan kreativitas seperti
pada perusahaan agen periklanan, web design, dll.

Personality Alert: Pebisnis tipe ini bisa jadi terlalu
sensitif terhadap respon pelanggan Anda, walaupun kritik
dari mereka bersifat membangun.

Contoh Entrepreneur: Scott Adams, pendiri dan penggagas
Dilbert.


Karena dengan mengetahui tipe kepribadian dalam menjalankan
sebuah bisnis, Anda bisa lebih terarah dalam memimpin bisnis.

Tipe Kepribadian Entrepreneur --
Yang Manakah Tipe Kepribadian Taufiq?



1. The Improver.

Anda memiliki kepribadian ini jika Anda menjalankan bisnis dengan
menonjolkan gaya improver alias ingin selalu memperbaiki.
Anda menggunakan perusahaan Anda untuk memperbaiki dunia.
Improver memiliki kemampuan yang kokoh dalam menjalankan bisnis.
Mereka juga memiliki intergritas dan etika yang tinggi.

Personality Alert: Waspadai sifat Anda yang cenderung
menjadi perfeksionis dan terlalu kritis terhadap karyawan
dan pelanggan Anda. Contoh Entrepreneur: Anita Roddick,
pendiri The Body Shop.

2. The Advisor.

Tipe kepribadian pebisnis seperti ini bersedia memberikan
bantuan dan saran tingkat tinggi bagi para pelanggannya.
Motto dari advisor ini yaitu pelanggan adalah benar dan kita
harus melakukan apa saja untuk menyenangkan mereka.

Personality Alert: Seorang advisor bisa jadi terlalu fokus
pada kebutuhan bisnis mereka dan pelanggan, sehingga
cenderung mengabaikan kebutuhan mereka sendiri dan
bisa-bisa malah cape hati sendiri. Contoh Entrepreneur:
John W. Nordstrom, pendiri Nordstorm.

3. The Superstar.

Inilah bisnis yang pusatnya dikelilingi oleh karisma dan energi
tinggi dari Sang CEO Superstar. Pebisnis dengan kepribadian
seperti ini biasanya membangun bisnis mereka dengan personal
brand mereka sendiri.

Personality Alert: Pebisnis dengan tipe ini bisa menjadi
terlalu kompetitif dan workaholics.

Contoh Entrepreneur: Donald Trump, CEO Trump Hotels &
Casino Resorts.

4. The Artist.

Kepribadian pebisnis seperti ini biasanya senang menyendiri
tapi memiliki kreativitas yang tinggi. Mereka biasanya sering
kali ditemukan di bisnis yang membutuhkan kreativitas seperti
pada perusahaan agen periklanan, web design, dll.

Personality Alert: Pebisnis tipe ini bisa jadi terlalu
sensitif terhadap respon pelanggan Anda, walaupun kritik
dari mereka bersifat membangun.

Contoh Entrepreneur: Scott Adams, pendiri dan penggagas
Dilbert.



Karena dengan mengetahui tipe kepribadian dalam menjalankan
sebuah bisnis, Anda bisa lebih terarah dalam memimpin bisnis.

Alasan menjadi Entrepreneur

Menjadi orang yang bahagia dunia dan akhirat merupakan dambaan setiap manusia yang normal, kadang keinginan dengan kenyataan sulit di satukan. Oleh karena itu banyak orang ingin menjadi orang yang sukses tanpa di perbudak oleh seseorang, mereka ingin menjadi seorang Bos, Pengusaha, Wirausaha, dan bahkan hampir 75% banyak di antara mereka orang yang mengerti tentang dunia bisnis yang menjadi seorang Entrepreneur .

Pertanyaannya sekarang mengapa mereka menginginkan menjadi seorang Entrepreneur ?? Salah satu alasan mengapa orang ingin menjadi seorang Entrepreneur adalah ketiadaan bakat / kurangnya kemampuan seseorang dalam beberapa hal.

Menurut Dr. Roy Sembel, kekuatan manusia terletak pada tiga hal, yaitu bakat, pengetahuan, dan keterampilan. Bakat adalah pola piker, perasaan atau perilaku alami yang kita miliki. Pengetahuan adalah fakta-fakta dan pelajaran yang kita pelajari dalam hidup ini, dan keterampilan adalah hal-hal atau langkah yang kita kuasai.

Dulu ada cerita yang sangat terkenal dari Anthony de Mello yang menjadikan seseorang mampu bersikap optimis dalam menapaki dunia berwirausaha. Yakni tentang burung rajawali yang dibesarkan bersama sekumpulan ayam.

“Seorang pengembara menemukan sebutir telur burung rajawali di tengah hutan dan membawanya pulan. Ia lalu menempatkannya bersama telur-lelur ayam yang sedang dierami induk ayam. Beberapa waktu kemudian, telur-telur tersebut menetas. Rajawali kecil tumbuh bersama ayam dan berperilaku seperti seekor Ayam. Suatu hari ia melihat seekor burung dengan gagahnya terbang di udara. Ia kemudian bertanya kepada ibunya yang tentu seekor ayam. “… Ibu, apa itu?” ibunya melihat ke atas “Namanya rajawali. Kita hanya burung-burung tanah yang berkotek, mengais tanah dan makan cacing. Jadi jangan pernah bermimpi menjadi seperti dia, Nak” Kata ibu yang penuh kasih saying tu.



Saudaranya yang tentu sekekor ayam kemudian mengambil alih pembicaraan. “Ah, tapi menurutku kamu mirip dengan dia. Sekarang coba kamu terbar, “ tutur saudaranya. “ Ah, masa iya ????” kata sang rajawali yang belum menyadarinya. “ Mari kita pergi ke sungai dan melihat bayangan dirimu,” ajak salah satu saudaranya.

Ketika melihat bayangan dirinya di sungai, ia pun mulai percaya bahwa ia adalah rajawali. Akan tetapi, dikarenakan besar bersama ayam dan telah menikmati kehidupan seperti ayam, ia mulai pesimis bisa terbang bebas seperti rajawali yang lain. Saudara-saudara dan ibunya kemudian menaikkan dia ke atas batu dan menyuruhnya terbang. Seperti yang sudah di duga, mula-mula ia jatuh beberapa kali. Namun, setelah mencoba dengan tekun, ia mulai bisa terang.

Angin yang berhembus kencang secara tiba-tiba itu membuat ia terbang makin tinggi. Dari 10 meter, 100 meter, 1.000 meter, dan lalu menghilang di balik megahnya awan. Dari atas sana ia memandang ke bawah. Sambil melihat keluarga tercintanya, ia pun berseru, “Engkau yang melihat aku. Engaku yang menyadarkan aku. Engkau yang membuatku seperti sekarang….. menjadi rajawali. Terima kasih….”

Apakah hikmah yang dapat kita peroleh dari cerita d atas? Untuk menjadi Entrepreneur unggulan, jangan pernah lelah untuk terus mengembangkan kukuatan kita. Terus berusaha dan tekunlah. Jangan pernah menyerah (never give up).

Untuk itu mari kita kembangkan diri kita untuk dapat menguasai kemampuan yang ada dalam diri kita, jangan merasa kita ini seorang yang bodoh yang hanya di suruh sana-sini. Jadilah diri kita seorang Rajawali yang mampu menemukan siapa dirinya.

Ingin Jadi Entrepreneur

Ingin Jadi Entrepreneur? Jawab Dulu 7 Pertanyaan Ini

Oleh Dr. HC Ir. Ciputra
Pendiri Yayasan Ciputra Entrepreneur


Saya bersyukur kepada Tuhan telah mengarungi samudra entrepreneurship selama lebih dari 50 tahun dengan modal dana awal yang dapat dikatakan nol. Modal utama saya pertolongan Tuhan dan kecakapan entrepreneurship.


Dalam perjalanan panjang ber-entrepreneurship saya pernah mengalami berbagai perjalanan berliku, naik turun, gagal dan juga berhasil.


Oleh karena itu saya merasa bangga bila kemudian E&Y, sebuah organisasi dunia memberikan penghargaan menjadi E&Y Indonesia Entrepreneur of The Year 2007 setelah meneliti perjalanan hidup saya dan prestasi yang pernah saya capai.


Saya simpulkan entrepreneurship mengubah masa depan manusia jadi lebih baik dan menciptakan kemakmuran, mengingat latar belakang saya sebelumnya sebagai anak yatim dari keluarga sangat sederhana.


Sekitar 2 tahun yang lalu ketika saya mencapai usia 75 tahun saya memutuskan untuk menyebarkan dan membagikan seluas mungkin kecakapan entrepreneurship kepada masyarakat melalui Yayasan Ciputra Entrepreneur.


Saya berkeyakinan kuat cita-cita kemakmuran Indonesia bukan sebuah mimpi di siang hari bolong asalkan kita lahirkan banyak entrepreneur-entrepreneur baru yang sukses. Melalui Yayasan Ciputra Entrepreneur saya ingin wariskan kepada masa depan bangsa Indonesia yang saya cintai semangat dan kecakapan entrepreneurship.


Dalam rangka tujuan itu saya menyusun sebuah panduan 7 pertanyaan penguji untuk mereka yang ingin jadi seorang entrepreneur yang sukses.


Pertanyaan 1: Apakah Anda sangat passionate untuk jadi seorang entrepreneur?

Kalau Anda ingin berhasil dalam entrepreneurship Anda harus memiliki keinginan yang sangat besar, semangat baja dan percaya diri untuk jadi entrepreneur. Tidak bisa iseng-iseng untuk jadi entrepreneur, motivasi iseng-iseng tidak cukup kuat untuk menghadapi tantangannya. Anda harus rela dan berani bekerja dengan jam yang panjang, mencoba hal yang baru, tetap berusaha walau ditolak dan diabaikan, mau belajar dari kegagalan dan sebagainya.


Pertanyaan 2: Apakah Anda melihat sebuah kesempatan besar melayani pasar secara kreatif?

Kerap saya melihat banyak orang gagal dalam bisnis karena tidak melihat peluang secara kreatif. Mereka hanya meng-copy keberhasilan orang lain tanpa menambahkan nilai-nilai kreativitas ke dalam produknya.

Ada berapa banyak peluang itu sesungguhnya? Banyak sekali, tidak terhitung, masalahnya Anda harus melihatnya dengan kaca mata kreatif. Berapa banyak peluang yang Anda bisa lihat tergantung sejernih apa kaca mata kreativitas anda?


Inovatif

Pertanyaan 3: Apakah Anda memiliki sebuah produk inovatif yang ketika Anda tawarkan, prospek Anda tidak mampu mengatakan tidak?

Sebuah produk inovatif memberikan nilai tambah maksimum sedemikian rupa hingga konsumen tidak mampu mengatakan tidak ketika Anda menawarkannya.

Oleh karena itu verifikasi asumsi-asumsi anda, lakukan uji pasar dan perbarui terus ide Anda sampai anda yakin pelanggan tidak sanggup mengatakan tidak ketika anda menawarkannya.


Pertanyaan 4: Apakah Anda memiliki kapasitas untuk memenangkan persaingan secara efektif?

Pasar yang kita hadapi adalah pasar bebas yang membuka pintu lebar-lebar kepada persaingan. Ja-ngan pernah masuk ke sebuah pasar tanpa memperhitungkan apa yang sedang dan akan dilakukan oleh pesaing. Pastikan bahwa pelanggan akan memilih anda. Nasehat bisnis ini perlu anda pikir baik-baik, be better not behind, if you are not better be different. Kalau belum better dan belum different pekerjaan rumah anda belum selesai.


Pertanyaan 5: Apakah Anda tahu bagaimana menghasilkan produk atau jasa yang� ingin Anda pasarkan dengan cara yang paling efisien?

Setelah Anda memastikan bahwa pelanggan dapat Anda capai dan bisa puaskan maka pihak selanjutnya yang Anda harus puaskan adalah pemegang saham dan karyawan perusahaan.

Mereka harus Anda layani dengan margin laba yang cukup untuk gaji dan dividen yang memuaskan. Oleh karena itu lakukanlah eksplorasi berbagai kemungkinan produksi yang termurah namun dengan kualitas yang terbaik.


Pertanyaan 6: Apakah Anda tahu bagaimana caranya mendanai keseluruhan usaha baru Anda dengan biaya termurah serta risiko terendah sementara hasil terbaik tetap dapat Anda da-patkan?

Ada berbagai cara untuk mendanai sebuah usaha baru dan ada beragam besar risiko yang bisa terjadi. Anda bisa meminjam uang dari keluarga, teman, tetangga atau dari bank. Anda bisa mengajak teman jadi pemegang saham atau mengundang modal ventura untuk ikut memulai usaha.

Setiap pilihan memiliki plus dan minus tersendiri, hasil akhir dan risiko yang berbeda. Oleh karena itu jangan hanya membuat sebuah model bisnis, kembangkan berbagai alternatif dan pilih yang terbaik.


Pertanyaan 7: Apakah Anda siap menghadapi tuntutan kerja keras, risiko gagal dan rugi? Tidak ada gading yang tak retak, tidak pernah ada rencana yang sempurna.

Dari pengalaman saya perubahan dapat terjadi kapan saja oleh karena itu penyesuaian-penyesuaian harus tetap dilakukan. Walaupun demikian risiko gagal atau rugi ataupun risiko malu karena gagal tetap ada. Lakukan kalkulasi sebelumnya dan pastikan Anda berani menghadapinya.

Sabtu, 17 Januari 2009

Wirausaha pilihan karir masa depan

Jangan bangga dulu kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah terwujud pada angka 6 persen lebih per tahun. Nyatanya, menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), setahun lalu, pertumbuhan itu cuma mampu menyerap 2,3 juta angkatan kerja. Padahal, total angkatan kerja di Tanah Air ada sekitar 16 jutaan orang.
Nah, tiap tahunnya, ada sekitar 50 ribu lulusan baru perguruan tinggi. Itu berarti, jumlah angkatan kerja dari tahun ke tahun makin tambun.
Sebaliknya, simak laporan Bank Dunia pada 2006. Di Indonesia, ternyata ada 15,7 juta usaha kecil. Angka itu adalah 90 persen dari bisnis di Nusantara. Yang menakjubkan usaha kecil memiliki kekuatan menyedot separuh lebih angkatan kerja Tanah Air.
"Modal saya cuma Rp10.000," begitu Wilson Partogi mengawali cerita jatuh bangunnya mengelola Ladova IT Solutions, perusahaan miliknya. Kini, hampir tiga tahun berlalu, Wilson sudah mampu mengantongi perolehan hingga Rp140 juta.
Pengalaman sebagai wirausaha muda juga dialami Bayu Syerli Rahmat. Saat ini, usaha rumah kreatif yang salah satunya menyediakan materi promosi untuk perusahaan bisa mencetak pertumbuhan di atas enam kali lipat.
Tanggung jawab
Wilson dan Bayu, sejatinya adalah pemenang Shell LiveWIRE Business Start Up (BSA) 2006. Gelaran yang kali pertama diselenggarakan di Indonesia, kala itu, oleh perusahaan bahan bakar minyak (BBM) dan pelumas berbasis di Belanda itu berangkat dari kepedulian terhadap generasi muda. "Kami berkomitmen mendorong pengusaha muda tumbuh," pesan Presiden Direktur Shell Indonesia Darwin Silalahi, Kamis (24/1).
Skotlandia pada 1982 adalah penyelenggara pertama Shell LiveWIRE. Sampai sekarang, seperti disampaikan Manajer Investasi Sosial Sri R. Wahyu Endah, kegiatan ini sudah berlangsung di 23 negara.
Di Indonesia, Shell LiveWIRE lahir dengan nama Young Enterpreneurs Start-Up (YES) pada 2003. Lalu, pada 2006, YES berganti nama menjadi Shell LiveWIRE. "Ini juga merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) kami," kata Wakil Presiden Urusan Eksternal dan Pengembangan Bisnis Wally Saleh yang hadir dalam kesempatan itu memberi penegasan.
Pada 2006, lima pemenang dari 1.447 peserta diganjar dana bantuan masing-masing Rp25 juta. Lalu, selama dua tahun, para pemenang mendapatkan pula konsultasi dan bimbingan pengembangan bisnis. Tahun ini, maksimal sepuluh pemenang Shell LiveWIRE BSA 2008, masing-masing, mendapat modal usaha Rp20 juta. Seperti biasa, berikut konsultasi dan bimbingan tadi.
Pendaftaran dimulai pada 24 Januari 2008 sampai dengan 29 Februari 2008. Pengumuman penerima penghargaan pada 11 April 2008. Sementara, satu dari sekian syarat utama yang perlu diperhatikan adalah peserta harus sudah menjalankan bisnis mulai dari 3 bulan hingga 2 tahun.

Enterpreneurship

Entrepreneurship


Oleh: Budi Rahardjo

Artikel ini ditulis sebagai jawaban atas pertanyaan pak Zainal Abidin (Dosen Mesin ITB) yang dilontarkan di mailing list Dosen ITB. Pertanyaan itu sendiri muncul sebagai respon terhadap komik saya tentang kuliah Konsep Teknologi yang kami (4 dosen) ajarkan dimana pak Buntoro (sebagai tamu) mengatakan "Jangan Pernah Menulis Lamaran. Jadilah Entrepreneur!" Apakah ajakan ini bijaksana? demikian pertanyaan pak Zainal. Kemudian ada pertanyaan-pertanyaan lain yang saya akan coba jawab dalam tulisan ini.

Ternyata menulis artikel singkat ini membutuhkan waktu yang lumayan lama. Saya terpaksa menyingkir ke Starbucks (Ciwalk, Bandung) untuk mencoba menuliskan artikel ini. Writing gears saya dapat dilihat pada gambar di samping ini. Lihat iPod nano di sebelah kiri. Satu jam kemudian, artikel ini belum selesai juga. Kemudian saya pindah ke food court dari Ciwalk. Sambil makan, saya teruskan menulis artikel ini. Waktu ini belum termasuk untuk membuatnya dalam format yang lebih menarik seperti ini. Secara keseluruhan mungkin dibutuhkan waktu tiga jam untuk menulis artikel ini.


Baiklah, kita mulai.

Pak Zainal Abidin: "Saya justru menganjurkan lulusan untuk bekerja dulu di industri beberapa saat sebelum menjadi enterpreneur, karena ... (dihapus) biar punya modal, ... (dihapus) memiliki pandangan barang yang dibutuhkan oleh industri, ... (dihapus) mengenal pembeli, pensuplai, tenaga ahli yang diperlukan, dan cara pemasaran."
Tunggu sampai lulus dan bekerja dulu?

Apa yang dikatakan bapak benar, akan tetapi mengapa harus menunggu sampai mahasiswa lulus? Semestinya hal-hal mengenai entrepreneurship ini harus dimulai sebelum mereka lulus (ketika menjadi mahasiswa) atau bahkan tidak perlu lulus (drop out)! Ketika kampus tidak memberikan kemudahan untuk bereksperimen dalam entrepreneurship (dan lebih menekankan kepada kuliah kelas) maka drop out mungkin merupakan sebuah alternatif yang lebih menarik. Banyak contoh di luar negeri dan bahkan di Indonesia yang drop out dan sukses. How deep is your passion in your dream?

Mohon tulisan ini jangan dianggap sebagai ajakan atau legitimasi untuk dropout. Sebagai orang tua, saya pun tidak ingin anak saya drop out karena pendidikan dan lingkungan kampus dapat memberi banyak manfaat. (Asumsi saya kampus memang kondusif untuk entrepreneurship. Mengenai kebenaran asumsi ini akan kita bahas di bawah.)

Entrepreneurship dapat dimulai ketika masih menjadi mahasiswa, seperti mengerjakan cucian untuk kawan, membantu tutorial, dan sebagainya. Namun bapak menggelishkan bahwa semestinya anak didik kita (lulusan ITB) bergerak di usaha dalam bidangnya.

Apabila entrepreneurship baru dimulai setelah mahasiswa lulus, dan kemudian bekerja, maka berapa tahun lagi baru dia bisa memulai. Kesuksesan dalam segala hal membutuhkan waktu. Skill membutuhkan waktu untuk diasah. Intuisi membutuhkan waktu dipertajam. Saingan mahasiswa tersebut sudah mulai.
Aspek finansial

Dalam tulisan lain tentang entrepreneurship dan start-up saya katakan bahwa aspek finansial ini bukan masalah yang paling utama saat ini. Bukan berarti dia tidak penting, akan tetapi bukan masalah yang utama saat ini. Banyak orang yang datang ke saya karena kebingungan kemana uang mereka harus diinvestasikan.

Lihat tulisan di sini: http://budi.insan.co.id/start-up/articles/pendanaan.html

Masalah utama saat ini adalah mencari orang (SDM) yang kompeten untuk menjalankan usaha. Kompeten di sini maksudnya bukan dalam hal teknis saja, akan tetapi lebih kepada "dapat diandalkan".
Banyaknya kegagalan

Saya rasa dari 10 (atau bahkan 100) perusahaan yang berdiri hanya 1 yang dapat bertahan setelah 5 tahun (CMIIW). Apalagi menghadapi krisis ekonomi semacam ini.

Jadi bagaimana sebaiknya? Kita tidak usah mendirikan perusahaan dan membuka lapangan pekerjaan? Biarkan orang lain saja yang mengambil resiko? Lulusan kita sebaiknya menjadi pegawai saja? Atau lebih aman lagi, mungkin perlu kita anjurkan agar lulusan kita menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) saja?

Maaf kalau kalimat di atas menampilkan sinisme saya. Bukan maksud saya untuk mendiskreditkan seseorang atau sekelompok, akan tetapi perlu kita tegaskan kemana lulusan kita akan diarahkan. (Khususnya untuk bapak, saya bukan bermaksud menggurui.)

Entrepreneurship memang tidak untuk setiap orang. Namun perlu kita perhatikan berapa jumlah pencari pekerjaan (termasuk lulusan perguruan tinggi) setiap tahunnya? Siapa yang akan menyerap mereka? Siapa yang mau memikirkan pembuatan lapangan pekerjaan kalau bukan kita-kita? Sayangnya kita-kita, termasuk kampusku yang tercinta, tidak terlalu peduli. Business as usual.
Entrepreneurship dan Kampus

Apa itu entrepreneurship? Saya tidak tahu karena tidak pernah diajarkan di kampus.

Pembahasan mengenai entrepreneurship itu sendiri bisa menjadi satu buku. Bahkan sudah ada buku-buku yang membahas hal tersebut. Tulisan ini tidak bermaksud menguraikn definisinya. Mungkin di lain tulisan akan saya jawab. Saya lebih tertarik ingin mengomentari kalimat di atas.

Tepat sekali, saat ini memang kampus kita (ITB) belum mampu mengajarkan entrepreneurship. Padahal saya pernah mendengar rencana ITB untuk menjadi entrepreneurial university setelah menjadi research university. Untuk sementara ini bisa saya katakan bahwa ini masih mimpi. Jika tidak diajarkan di university, maka dimana mahasiswa bisa belajar mengenai hal ini? Berarti mahasiswa harus belajar di luar kampus.

Selain itu, menurut pendapat saya entrepreneurship tidak hanya diajarkan di kelas saja, akan tetapi harus dicontohkan juga. Akan lebih mudah menjelaskan sesuatu jika ada contoh yang nyata. Apakah ada contoh entrepreneur sukses di kampus ITB? Tidak banyak. Bagaimana mahasiswa akan percaya kalau tidak ada contoh, dan bahkan dosennya pun hanya berteori tanpa pernah mencoba. Kalaupun mencoba, dosen ini hanya menjalankan perusahaan "ecek-ecek" yang sebetulnya hanya mengerjakan proyek-proyek saja. Ini bukan entrepreneurship yang saya pikirkan.

Sebagai bahan renungan kepada para pembaca, apa yang Anda harapkan dari mahasiswa Anda? (Tidak harus dosen, saya hanya mengunakan perumpamaan ini karena berdiskusi di milis dosen.) Bagaimana bila semua (sekali lagi, SEMUA) mahasiswa di kelas Anda menjadi persis seperti Anda? Lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya. Bila Anda senang mroyek, maka 200 mahasiswa akan menjadi proyektan (proyektor?) semua! Bila Anda senang menipu, maka 200 mahasiswa akan menjadi penipu. Bila dalam mengerjakan proyek Anda hanya mengerjakan laporan untuk sekedar memenuhi syarat, maka 200 mahasiswa Anda akan melakukan ini juga. (Bayangkan apabila anak Anda yang menjadi client yang akan dilayani oleh didikan Anda.) Di saat yang sama, apabila Anda memberikan layanan yang terbaik kepada client Anda, maka 200 mahasiswa akan memberikan layanan yang terbaik bagi client mereka nantinya. Kampus akan mencetak mahasiswa sesuai dengan dosennya.

Kembali ke masalah entrepreneurship di kampus. Sikap kampus terhadap entrepreneurship masih belum bersahabat, dan bahkan cenderung memusuhi. Pengamatan saya menunjukan sikap permusuhan ini. (Lihat saja contoh "Air Ganesha" di ITB.) Sadar atau tidak, nuansa tidak bersahabat ini akan dirasakan oleh mahasiswa. Lupakanlah mendidik mahasiswa untuk menjadi entrepreneur dengan aroma seperti ini.

Contoh yang baik dan bersahabat dengan entrepreneurship adalah mengijinkan stafnya (dan bahkan mahasiswanya!) untuk leave of absence dalam rangka entrepreneurship. Mereka boleh kembali lagi ketika mereka gagal. Tentunya kalau mereka berhasil, mungkin mereka tidak kembali lagi sebagai staf/mahasiswa. Mereka akan kembali sebagai entrepreneur yang berhasil dan membawa kontribusi (termasuk kontribusi finansial) kepada perguruan tinggi yang bersahabat dan memberi kesempatan kepada mereka.

Penutup

Saya masih ingin mengajak mahasiswa saya untuk mulai memikirkan bagaimana menciptakan lapangan pekerjaan. Entrepreneurship harus dimulai sejak dini. Di sisi lain, saya ingin mebuka mata para dosen dan pimpinan perguruan tinggi tentang pentingnya mendukung entrepreneurship yang tidak hanya berhenti di mulut saja, akan tetapi juga pada action. Jika ini pendekatan yang salah, mari kita diskusikan lebih lanjut.


Jumat, 16 Januari 2009

PROPOSAL USAHA

A. Latar Belakang

Pertumbuhan penduduk tidak sebanding dengan pertumbuhan ekonomi. Pada kondisi masyarakat saat ini sungguh sebuah dilema kehidupan yang tetap dijalani oleh setiap lapisan masyarakat. Lapangan pekerjaan yang sulit menjadi harapan bagi sebagian orang untuk mendapatkannya dan terkadang harus bersaing untuk mendapatkannya. Disini perlu sebuah kreatifitas atau ide untuk mencari peluang bahkan menciptakan lapangan pekerjaan (Job Creator).
Sebuah kemestian bagi setiap individu maupun instansi untuk dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk menciptakan sebuah tatanan kehidupan yang seimbang. Untuk itulah kami disini sebagai bagian dari pelaku masyarakat merupakan generasi muda yang mencoba untuk berbuat dan berfikir kreatif dalam meciptakan peluang usaha untuk mencari sumber-sumber penghasilan yang sedikit banyak dapat membantu kehidupan kami maupun orang lain.
Disisi lain saat ini setiap orang disibukkan oleh aktifitas yang menyita waktu, terkadang kesibukan tersebut menyebabkan orang lupa dengan kebutuhan pokok. Aktifitas yang dilakukan juga bermacam-macam ada yang bekerja rutin sebagai pegawai swasta atau negeri, kuliah, sekolah, bahkan aktifitas yang melibatkan beberapa orang seperti seminar, syukuran, pesta dan lain-lain.
Melihat kondisi saat ini maka kami memilki ide untuk menciptakan peluang usaha dibidang kuliner yang menjadi kebutuhan pokok setiap orang. Maka dengan landasan diatas kami bentuk usahan yang bernama ” Cendana Catering”.

B. Nama Usaha
Usaha ini kami beri nama “Cendana Catering”

C. Visi Usaha
“ Menciptakan Usaha Kuliner terbaik diSumatera Barat dan membentuk kemandirian”

D. Misi
Adapun misi tujuan dari Cendana Catering ini adalah :
1. Menberikan kemudahan dalam melayani kebutuhan pokok.
2. Menciptakan lapangan pekerjaan.
3. Membangun semangat enterprenuer / berwirausaha.
4. Menbangun kemandirian mahasiswa dalam menghadapi tantangan global.
5. Terciptanya ekononi bersama yang mandiri.
6. Terbentuknya usaha kuliner terbaik yang mengedepankan Pelayanan. Kenikmatan dan Keberkahan

E. Sasaran
Sasaran dari usaha ini sebagai berikut :
1. Mahasiswa.
2. Eksekutif.
3. Instansi Pemerintah.
4. Organisasi/LSM.
5. Toko-toko Kue dan Swalayan
6. Masyarakat.

F. Bentuk Usaha.
Bentuk usaha “Cendana Catering” ini adalah usaha kuliner, Usaha mandiri bergerak sebagai usaha pelayanan konsumsi bagi setiap orang baik individu maupun kelompok atau instansi yang membutuhkan pelayanan jasa konsumen. Diantara pelayanan yang kami berikan diantaranya adalah :
1. Penyediaan Sarapan.
2. Penyediaan Nasi Bungkus.
3. Penyediaan Nasi Kotak.
4. Penyediaan Snack.
5. Pembuatan Kue Basah dan Kering.
6. Pelatihan/ Kursus Memasak
7. Pondok Baselo

G. Pendirian dan Pendapatan Usaha
Usaha ini telah didirikan sejak September 2007 dan diberi nama “Cendana Catering” tanggal 6 Desember 2008. Pendapatan bersih usaha ini sebesar Rp. 3.000.000,-/ bulan dengan jenis usaha sarapan sebanyak 100-200 porsi/ hati.

H. Tempat dan Waktu Operasional
Pelaknanaan Produksi dan Pemasaran usaha ini ditempatkan Jl. Binuang Kampung Dalam No 17 telp (0751) 775546 Hp. 0813 7470 5462, 0813 6364 8886, 0813 7080 6902. Sedangkan Waktu operasional 18 jam dengan membagi menjadi 3 sift waktu kerja. Waktu dapat berubah-ubah dan disesuaikan dengan kondisi kebutuhan.

I. Team Leader
Cendana Catering memiliki team atau kelompok yang memiliki tugas untuk memanagemen sekaligus membuka jaringan keluar (marketing) guna pengembangan usaha. Team leader yang kami bentuk terdiri dari 3 (tiga) orang dan 3 orang manager yang memiliki tugas masing-masing diantaranya adalah sebagai manager keuangan, marketing dan produksi. Diluar Team leader ini kami juga membuka lapangan pekerjaan tidak tetap bagi setiap orang yang mau bekerja dalam usaha ini, (saat ini telah ada 7 orang pekerja).

1. Team Leader/ Dewan Direksi:
1. Ahmad Fadli, S.H. Hp. 0813 7470 5462
2. Reni Anggarini Jufri,S.H. Hp. 0813 6364 8886
3. Hainum Mawaddah Hp. 0813 7080 6902
Team Leader bertanggung jawab atas kelancaran seluruh proses usaha dan pemasaran, menciptakan sistem dan pemasaran, melakukan negosiasi bisnis, mencari investor, dan menetapkan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan pengembangan perusahaan dengan dibantu oleh para staffnya. Team Leader akan mendapat gaji tetap sebesar 1.500.000,- perbulan.

2. Manager :
Manager Marketing Pangi Syarwi
Reinaldo Hayaranunyai, SH.
Manager Keuangan Elfianti
Manager Produksi Miftah
Meilisa Fitri Harahap

Manager bertanggung jawab atas masing-masing kerja yang disesuaikan dengan tugas yang diberikan team leader. Manager mendapat gaji tetap sebesar Rp. 1.000.000,-

3. Koky
Terdiri dari 6 orang dan akan dibagi menjadi 3 kelompok yang memiliki tugas masing-masing. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan produksi dan bekerja selama 26 hari. Mendapatkan bayaran sebesar Rp. 1.000.000,- per bulan dan mendapatkan bonus tambahan diluar jam kerja.

4. Pekerja
Terdiri dari 8 orang dan akan dibagi menjadi 3 kelompok yang bertugas membantu koky dalam meningkatkan produksi, bekerja selama 26 hari. Mendapatkan gaji sebesar Rp. 700.000,- per bulan dan menandapatkan bonus tambahan diluar jam kerja.

J. Biaya
Pembiayaan usaha ini berasal dari Investor ( rincian biaya terlampir)

K. Produk
Cendana Caterig merupakan usaha pelayanan jasa catering antar jemput menyediakan menu yang dapat dipesan dengan harga terjangkau seperti:
No. Jenis Harga Target Produksi
1. Sarapan Rp. 3.500,- 500 Bungkus
2. Sambal Rp. 3.500,- 500 Bungkus
3. Nasi Bungkus Rp. 6.500,- 100 Bungkus
4. Nasi Kotak 1 Protein Rp. 8.500,- 100 Bungkus
5. Nasi Kotak 2 Protein Rp. 10.000,- 100 Bungkus
6. Snack Biasa Rp. 2.000,- 100 Bungkus
7. Snack Special Rp. 3.500,- 100 Bungkus
8. Kue Kering/ Basah Rp. 600,- 500 buah

Pemesanan dari produk Cendana Catering paling lambat 3 hari sebelum acara, pembayaran dapat dilakukan secara tunai atau bayar dimuka sebesar 60% dari total biaya.
L. Kompetitor

1. Secara umum adanya catering-catering besar yang mengelola pesanan untuk acara pesta, seminar, pelatihan. (AA catering, Fina Catering dll).
2. Secara khusus tidak ada kompetitor yang secara spesifik sama dengan metode usaha ini diwilayah pemasaran ini, yang ada hanya restoran atau warung nasi yang tidak memberikan pelayanan jasa antar dan pemberian diskon atau voucer.

M. Resiko Usaha
1. Munculnya usaha yang sama pasca usaha ini.
2. Modal yang selalu berubah pada waktu-waktu tertentu akibat kebijakan ekonomi pemerintah, menyebabkan harga berubah.
3. Perubahan selera konsumen.
4. Pelanggan yang tidak tetap (khusus mahasiswa) yang setiap tahunnya selalu berganti.
5. Keadaan alam yang tidak dapat diperkirakan.


N. Faktor Penunjang Usaha
1. Memiliki koky berpengalaman baik seperti tamatan tataboga SMK dan Perguruan tinggi, serta mendapat sertifikat kursus memasak disebuah lembaga kursus.
2. Memiliki variasi menu kuliner yang memanjakan pelanggan.
3. Terletak dikawasan elite mahasiswa.
4. Terdapat perbedaan dengan usaha lain dalam satu wilayah, sehingga memudahkan pendapatan dan meminimalisir persaingan.
5. Memiliki tempat produksi yang memadai sehingga memudahkan untuk penyediaan dan penyimpanan barang produksi.
6. Belum ada usaha sejenis yang memiliki ruang lingkup dan dengan skala yang besar.
7. Dilalui jalur umum kendaraan bermotor.
8. dan faktor pendukung lainnya.

O. Investasi
Dalam investasi ini, kami membagi fungsi investor kedalam 2 :
1. Investor kapital
Pihak pemodal yang menanamkan dananya pada usaha ini. Investor kapitas akan bertindak sebagai komisaris besifat pasif.


2. Investor Skill
Adalah pihak pelaksana yang berinvestasi dalam bentuk waktu dan tenaga demi kemajuan usaha. Mulai dari penyusunan usaha, konsep, promo, kerjasama dan lain-lain.

P. Sistem Bagi Hasil
1. Modal Pokok Cendana Catering berasal dari investasi dari beberapa orang investor. Setiap investasi menggunakan sistem bagi hasil setelah dikurangi biaya operasional, dan sebagainya (akan dibahas secara kekeluargaan).
pembagian keuntungan dan laporanan usaha akan dilakukan setiap 4 bulan. Perjanjian kerjasama ini bersifat mengikat dan dapat berubah melalui pembicaraan secara kekeluargaan.


Q. Penutup
Usaha Cendana Catering tidak mungkin terlaksana tanpa izin Allah SWT dan kerjasama Investor, Pengelola, dan konsumen untuk memajukan usaha. Demikianlah profil usaha ini kami buat sebenar-benarnya dan penuh tanggung jawab. Besar harapan kami pada Bapak/ ibu agar bersedia bekerja sama. Mudah-mudahan Allah SWT memudahkan jalan kita untuk menyukseskan usaha ini. Atas perhatian dan kerjasama dari Bapak/ibu kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami




AGUS SUDARMAWAN
Dewan Direksi






Lampiran I
KELAYAKAN USAHA

Nilai Plus
1. Lokasi
• Strategis (terletak 100 meter dari simpang 4 simpang malintang).
• Tempat nyaman dan asri memiliki pekarangan yang memadai untuk membuat palanta/ ruang santai bagi pengunjung.
• Penduduk tetap (dalam radius 5km) = 30 ribu jiwa, Domisili (Kost-kostan 10.300 orang).
• Terdapat minimal 50 wisma, Asrama mahasiswa, 300 Rumah Indekost dalam radius 5 km.
• Terdapat usaha-usaha pendukung dalam mendistribusikan usaha ini.

2. Produk
• Sarapan
• Sambal
• Nasi Bungkus
• Nasi Kotak
• Snack
• Aneka masakan dan minuman
• Kue Kering/ Basah


3. Strategi pemasaran
• MemberCard.
• DiscountCard.
• Door Prize.
• Even Organizer.
• Dan lain-lain.

4. Potensi Pasar
• Mahasiswa.
• Eksekutif.
• Instansi Pemerintah.
• Organisasi/LSM.
• Toko-toko Kue dan Swalayan
• Masyarakat.

5. Promosi
• Penyebaran Pamflet di sekitar lokasi usaha, kampus.
• Penyebaran Leaflet di sekitar lokasi, kampus, halte, acara2 seminar, dsb.
• Pemasangan spanduk pada beberapa posisi strategis.
• SMS berantai.
• Dan sebagainya.
6. Aspek SDM
• Mewajibkan seluruh karyawan untuk menggunakan jilbab (perempuan) dan celana panjang (Laki-laki),
• Perekrutan dan pelatihan singkat,
• Pembinaan mingguan, (wajib bagi seluruh SDM terkait),
• Penggunaan reward and punishment bagi karyawan.



Lampiran II
Sampel Menu











Lampiran III
Anggaran Pembiayaan Aktiva Tetap Cendana Catering
No. Nama Harga Satuan Biaya
1. Motor 2 @ Rp. 1.500.000,- Rp. 3.000.000,-
2. Gas 3 @ Rp. 700.000,- Rp. 2.100.000,-
3 Kompor Gas 3 @ Rp. 400.000,- Rp. 1.200.000,-
4 Magic com 1 @ Rp. 2.500.000,- Rp. 2.500.000,-
5 Kompor minyak 4 @ Rp. 200.000,- Rp. 800.000,-
6 Dandang 4 @ Rp. 200.000,- Rp. 800.000,-
7 Kuali 3 @ Rp. 100.000,- Rp. 300.000,-
8 Oven 2 @ Rp. 500.000,- Rp. 1.000.000,-
9 Blender 2 @ Rp. 250.000,- Rp. 500.000,-
10 Baskom/ ember 6 @ Rp. 20.000,- Rp. 120.000,-
11 Box Plastik 4 @ Rp. 50.000,- Rp. 200.000,-
12 Topwer 1 set (6 buah) 2 @ Rp. 25.000,- Rp. 50.000,-
13 Cetakan Kue 1 Set @ Rp. 500.000,- Rp. 500.000,-
14 Teflon 3 @ Rp. 75.000,- Rp. 225.000,-
15 Mixer 2 @ Rp. 375.000,- Rp. 750.000,-
16 Besi teflon martabak 2 @ Rp. 100.000,- Rp. 200.000,-
17 Kulkas 1 @ Rp. 1.450.000,- Rp. 1.450.000,-
18 Meja 10 @ Rp. 125.000,- Rp. 1.250.000,-
19 Kursi 10 @ Rp. 50.000,- Rp. 500.000,-
20 Gerobag/ Etalase 1 @ Rp. 2.000.000,- Rp. 2.000.000,-
21 Tenda Rp. 4.000.000,- Rp. 4.000.000,-
22 Perkakas Makan Rp. 23000.000,- Rp. 3.000.000,-
23 Instalasi Telp. Baru 1. @ Rp. 1.500.000,- Rp. 1.500.000,-

Total Rp 27.945.000

Anggaran Bahan Baku : Rp. 10.000.000,-
Anggaran Sewa Tempat : Rp. 8.000.000,-
Anggaran Promosi
Biaya survey : Rp. 500.000,-
Pembuatan Spanduk : Rp. 500.000,-
Pembuatan Booklet, Pamflet dll : Rp. 500.000,-
Komunikasi : Rp. 500.000,-

Total Rp. 2.000.000,-

Total Anggaran Rp. 47.945.000,-




Tabel penyusutan aktiva tetap per tahun. Penyusutan dihitung menggunakan metode garis lurus, nilai ekonomis 5 tahun dan diasumsikan tidak ada nilai sisa.
No. Nama Nilai aktiva tetap Biaya penyusutan
1. Motor Rp. 1.500.000,- 300.000
2. Gas Rp. 2.100.000,- 420.000
3. Kompor Gas Rp. 1.200.000,- 240.000
4. Magic com Rp. 2.500.000,- 500.000
5. Kompor minyak Rp. 800.000,- 160.000
6. Dandang Rp. 800.000,- 160.000
7. Kuali Rp. 300.000,- 60.000
8. Oven Rp. 1.000.000,- 200.000
9. Blender Rp. 500.000,- 100.000
10. Baskom/ ember Rp. 120.000,- 24.000
11. Box Plastik Rp. 200.000,- 40.000
12. Topwer 1 set (6 buah) Rp. 50.000,- 10.000
13. Cetakan Kue Rp. 500.000,- 100.000
14. Teflon Rp. 225.000,- 45.000
15. Mixer Rp. 750.000,- 150.000
16. Besi teflon martabak Rp. 200.000,- 400.000
17. Kulkas Rp. 1.450.000,- 290.000
18. Meja Rp. 1.250.000,- 250.000
19. Kursi Rp. 500.000,- 100.000
20. Gerobag/ Etalase Rp. 2.000.000,- 400.000
21. Tenda Rp. 4.000.000,- 800.000
22. Perkakas Makan Rp. 2.000.000,- 400.000

Total 5.149.000



BIAYA :
Biaya Tetap/ Fixed Cost
Sewa tempat 1 tahun Rp. 4.000.000
Gaji pegawai
(1.500.000 x 3)+(1.000.000 x 5) Rp. 114.000.000
Penyusutan peralatan Rp. 5.149.000
Biaya asuransi 1 tahun Rp. 5.000.000

Total biaya tetap Rp. 128.149.000

Biaya Berubah/ Variabel Cost
Bahan baku 1.223.736.000
Koki (1.000.000 X 6 ) 12 72.000.000
Biaya Kredit Motor (600.000X2) 12 14.400.000
Biaya bahan bakar gas
(3 x 80.000) x 312 74.880.000
Biaya bahan bakar minyak tanah
(10 liter x 3.500) x 312 13.104.000
Gaji pekerja
(8 x 700.000) x 12 67.200.000
Biaya listrik(500.000 x 12 bulan) 6.000.000
Biaya iklan 1.000.000
Biaya telp (500.000 x 15 bulan) 6.000.000
Biaya transportasi
(10 liter x 5500) x 312 17.160.000
Biaya perlengkapan 5.000.000
Biaya rupa-rupa penjualan 2.000.000
Biaya sumbangan 1.000.000
Biaya rupa-rupa adm dan umum 1.000.000

Total Variabel Cost Rp. 1.510.480.000
TOTAL BIAYA Rp. 1.638.629.000










Estimasi produksi / hari

Jenis produk Jml.produksi
(bungkus) Biaya produksi / bungkus
Total biaya produksi
1 Sarapan 500 2200 1.100.000
2 Sambal 500 2200 1.100.000
3 Nasi bungkus 100 4300 430.000
4 Nasi kotak 1 protein 100 5300 530.000
5 Nasi kotak 2 protein 100 8100 810.000
6 Snack biasa 100 1200 120.000
7 Snack special 100 1700 170.000
8 Kue kering/basah 500 350 175.000
Jumlah 4.435.000

Jika dihitung dalam 1 tahun, maka total biaya produksi = (12 x 26 hari) x 4.435.000
= 312 x 4.435.000
= 1.383.720.000

Estimasi penjualan / hari

No Jenis produk Jml.penjualan
(bungkus) Harga / bungkus
Total penjualan
1 Sarapan 400 3.500 1.400.000
2 Sambal 400 3.500 1.400.000
3 Nasi bungkus 90 6.500 585.000
4 Nasi kotak 1 protein 90 8.500 765.000
5 Nasi kotak 2 protein 90 10.000 900.000
6 Snack biasa 90 2.000 180.000
7 Snack special 90 3.500 315.000
8 Kue kering/basah 400 600 240.000
Jumlah 5.785.000

jika dihitung dalam 1 tahun, maka total penjualan = 312 hari x 5.785.000
= 1.804.920.000



Estimasi biaya produksi/ hari

Biaya bahan baku 3.922.000
Biaya koki 230.000
Biaya bahan bakar gas(3 x 80.000) 240.000
Biaya bahan bakar minyak tanah(12x 3500) 42.000

Total biaya produksi per hari 4.434.000

Total biaya produksi 1 tahun 312 x 4.434.000 = 1.383.720.000


Estimasi Cash Flow

Penjualan 1.804.920.000
Harga pokok produksi (1.383.720.000)
Laba kotor 421.200.000

Biaya operasi

Biaya penjualan :
Sewa tempat 4.000.000
Koki (1.000.000 X 6 ) 12 72.000.000
Gaji pekerja 67.200.000
Biaya Kredit Motor (600.000 X 2) 12 14.400.000
Biaya penyusutan aktiva tetap 5.149.000
Biaya listrik 6.000.000
Biaya iklan 1.000.000
Biaya asuransi 5.000.000
Biaya telepon 6.000.000
Biaya transportasi 17.160.000
Biaya perlengkapan 5.000.000
Biaya rupa-rupa penjualan 2.000.000 +
Total biaya penjualan 204.909.000

Biaya adm dan umum :
Gaji pegawai 114.000.000
Biaya sumbangan 1.000.000
Biaya rupa-rupa adm dan umum 1.000.000 +
Total biaya adm dan umum 116.000.000

Total biaya operasi 320.909.000 -
Laba operasi 100.291.000
Pajak laba 25 % 25.072.750 -
Laba bersih setelah pajak 75.218.250

Operational cash flow = 75.218.250 + 5.149.000
= 80.367.250



Bagi Hasil (75.218.250)

Kerja sama 3 tahun
Investor 60 % : Rp. 45.130.950,- X 3 Rp. 135.392.850,-
Pengelola 40 % : Rp. 30.087.300,-

Kerja sama 4 tahun
Investor 50 % : Rp. 37.609.125,- X 4 Rp. 150.436.500,-
Pengelola 50 % : Rp. 37.609.125,-

Kerjasama 5 tahun
Investor 40 % : Rp. 30.087.300,- X 5 Rp. 150.436.500,-
Pengelola 60 % : Rp. 45.130.950,-



Lampiran IV
Profil Pengelola

1. Nama : AGUS SUDARMAWAN
Ttl : Tj. Karang, 21 Juli 1984
Agama : Islam
Golongan darah : O
Pendidikan Akhir : S1 Fakultas TEKNIK UWK
Pengalaman Organisasi :
LPI FHUA Ketua Bidang Syiar Islam 2004-2005
KAMMI Ketua Komisariat Sosial 2005-2007
DLM FHUA Wakil Ketua 2006-2007
PAHAM Staf PUSDIKLAT 2006-2009
FOSMI Agam Sekum 2007-2009

Pengalaman Pelatihan :
Studita LPI FHUA 2003
Latihan Kepemimpinan I KAMMI Unand 2003
Latihan Mentor 2004
Latihan Kepemimpinan I Unand 2005
Latihan Kepemimpinan II Unand 2006
Tarining Of Trainner Kaboa Bandung 2006
Latihan Kepemimpinan II KAMMI Riau 2008

Pengalaman Kerja :
Krew Radio MMFM Surabaya 2005-2007
Surveyor 2005
Trainner SAM 2006
Surveyor InCost 2007
Manager AF catering 2008
Dewan Direksi Cendana Catering 2008

2. Nama : Reni Anggraini Jufri
Ttl : Dumai, 26 Juli 1986
Agama : Islam
Golongan darah : O
Pendidikan Akhir : S1 Fakultas Hukum Unand
Pengalaman Organisasi :
Sekretaris P3M LPI FHUA
Koordinator P3M LPI FHUA
Staf KESMA BEM KMUA


Pengalaman Pelatihan :
Studita LPI FHUA 2004
Latihan Kepemimpinan I KAMMI 2005
Les Computer
Bahasa Inggris

3. Nama : Hainum Mawaddah Aceh
Ttl : Gunung Sitoli , 2 November 1986
Alamat : Jln. Binuang Kampung Dalam no.17
Hobbi : baca novel,masak,hiking,traveling,baca puisi,basket
Pendidikan : Mahasiswa FHUA
Pengalaman Organisasi :
Ketua .keputrian LPI FHUA(2007-2008)
Koord.litbang PERMAHI(2008)
Sie pengajian dan PHBI forum mahasiswa islam sumut(2007-2008)
Ketua komisi A DPM KM Unand(2008-2009)
MPM KM UNAND(2008-2009)
Dewan direksi Cendana Catering (2008- dst)
Manager Marketing produksi Cendana Catering (2008-dst)
Trainer Mizan Training Centre (2008-dst)
Marketing Mizan Training Centre(2008-dst)
Kepanitiaan lainnya..






SURAT PEJANJIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : AGUS SUDARMAWAN
Tempat / Tanggal Lahir : Tanjung Karang/ 21 Juli 1984
Agama : Islam
Alamat : Jl Kampung Dalam No 17 Kel Binuang Kampung Dalam, Kec SUKOMANUNGGAL SURABAYA

Dalam hal ini disebut sebagai Pihak Pertama

Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : ……………………………………………………………
Tempat / Tanggal lahir : ……………………………………………………………
Agama : ……………………………………………………………
Alamat : …………………………………………………………….

Dalam hal ini disebut sebagai Pihak Kedua

Pihak Pertama dan Pihak Kedua dengan ini menerangkan bekerjasama dalam Usaha Cendana Catering (untuk selanjutnya disebut perjanjian) dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1
Ruang Lingkup Perjanjian

Pihak Pertama dalam hal ini bertindak sebagai pengelola saham Cendana Catering dan
Pihak Kedua dalam hal ini bertindak sebagai investor Cendana Catering.

Pasal 2
Hak dan Kewajiban

Dalam perjanjian ini Pihak Pertama dan Pihak Kedua memiliki hak dan kewajiban:
1. Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
a. Pada saat perjanjian ini ditandatangani, Pihak Pertama berkewajiban bertanggung jawab dan mengelola penuh produksi Cendana Catering serta memberikan laporan keuangan setiap 4 bulan.
b. Kemudian Pihak Pertama berhak menerima gaji dan pembagian hasil dari laba bersih.
2. Hak dan Kewajiban Pihak :
a. Pihak Kedua berkewajiban mempercayai secara penuh pengelolaan pada Pihak Pertama dan menyerahkan investasi sesuai kebijakan Pihak Pertama.
b. Kemudian Pihak Kedua berhak menerima laporan keuangan setiap 4 bulan dan menerima pembagian dari laba bersih.

Pasal 3
Periode Kerjasama

Kerjasama dilakukan selama ......................., dimulai dari......................................dan
dapat diperbaharui sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.

Pasal 4
Pemutusan Kerjasama

1. Pemutusan kerjasama sepihak dalam periode kerjasama dari Pihak kedua maka investasi hanya dikembalikan 50% dari total investasi, jika pemutusan kerjasama dari Pihak pertama maka investasi akan diganti 50%.
2. Kerjasama berakhir apabila keadaan Overmakh (bencana alam)

Pasal 5
Nilai Investasi

1. Pihak Kedua berinvestasi berupa uang sejumlah Rp. 500.000,- (lima ratus Ribu Rupiah).
Nilai tersebut adalah ketentuan yang telah dibuat oleh Pihak Pertama.
2. Kedua sepakat memberikan investasi sebanyak.......... lembar saham kepada Pihak Pertama.

Pasal 6
Pembagian Hasil Keuntungan

Pembagian keuntungan antara kedua belah pihak adalah 50% : 50%, pembagian hasil keuntungan disesuaikan dengan nilai investasi dan akan dibagikan setiap emapat bulan dari usaha berjalan.

Pasal 7
Perihal Kerugian

Pembagian kerugian antara kedua belah pihak adalah 50:50 %, pembagian kerugian disesuaikan dengan nilai investasi.

Pasal 8
Ketentuan lain akan diatur kemudian secara bersama dengan catatan:
1. Perubahan maupun penambahan dari perjanjian ini hanya berlaku apabila dituangkan dalam perjanjian yang ditandatangani oleh kedua pihak dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
2. Surat Asli perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) masing-masing bermateraika cukup dan telah ditandatangani asli oleh kedua pihak sehingga masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama, dengan masing-masing mendapatkan satu eksemplar.

Pasal 9
Perselisihan
Jika terjadi perselisihan antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua mengenai perjanjian dikemudian hari akan diselesaikan secara musyawarah/ kekeluargaan, namun jika musyawarah menemui jalan buntu maka kedua belah pihak sepakat menyelesaikannya lewat jalur hukum dan memilih Pengadilan Negeri Padang sebagai tempat penyelesaiannya.

Demikian surat perjanjian ini dibuat dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani serta tanpa paksaan dari pihak manapun, perjanjian ini disepakati dan ditandatangani …………




Tandatangan






Pihak Pertama Pihak Kedua







Prioritas usaha
A. Sarapan
1. Target Produksi min 500 porsi
Asumsi
No. Target Produksi Kondisi
1. Asrama 500 porsi B
2. Asrama, Kos & wisma 200, 300 porsi A
3. Kos & wisma 500 porsi B
4. Umum 500 porsi C

Wilayah pasar:
1. Asrama
2. Kos-kosan dari gerbang sampai koto tingga
3. Perumahan Palimo dan lain-lain

B. Sambal
1. Target Produksi min 500 porsi
Asumsi
No. Target Produksi Kondisi
1. Asrama 500 porsi B
2. Asrama, Kos & wisma 200, 300 porsi A
3. Kos & wisma 500 porsi B
4. Umum 500 porsi C

2. Wilayah pasar :
1. Asrama
2. Kos-kosan dari gerbang sampai koto tingga
3. Perumahan Palimo dan lain-lain


C. Pondok Baselo
1. Target Produksi min 200 porsi
Asumsi
No. Target Produksi Kondisi
1. Mahasiswa 200 porsi A
2. Pelajar 200 porsi B
3. Mahasiswa & pelajar 200 porsi B
4. Umum 200 porsi C

2. Wilayah pasar :
1. Asrama
2. Kos-kosan dari gerbang sampai koto tingga
3. Perumahan Palimo dan lain-lain

D. Kue Kering/ basah
1. Target Produksi min 1000 potong
Asumsi
No. Target Produksi Kondisi
1. Toko On 10 kotak + 10 bungkus A
2. Toko Ida Pasar 10 kotak + 10 bungkus A
3. Toko Ayu 10 kotak + 10 bungkus A
4. Toko Ida Thamrin 10 kotak + 10 bungkus A
5. Toko Amanah 10 kotak + 10 bungkus A
6. Toko Nando 10 kotak + 10 bungkus A
7. Singgalang 10 kotak + 10 bungkus A
8. Mitra purus 10 kotak + 10 bungkus B
9. Citra Andalas 10 kotak + 10 bungkus B
10. Yossi AT 10 kotak + 10 bungkus B
11. Yossi tabing 10 kotak + 10 bungkus B
12. Yossi Adinegoro 10 kotak + 10 bungkus B
13. One bay pass 10 kotak + 10 bungkus C
14. Toko Amanah pasbar 10 kotak + 10 bungkus C
15. Toko lain-lain (5 toko) 25 kotak + 50 bungkus C

Ringkasan kuliah bagian 14

1. Pemasaran & Penjualan
a) Pasar
* Tujuan atau sasaran pelemparan produk
* Tempat bertemu & transaksi antara penjual dan pembeli (suply & demand)

b) Pangsa Pasar
* Bagian pasar yg akan kita raih dengan memper timbangkan produk atau jasa yg sama dari para pesaing, dari berbagai segi, misalnya ; harga, kualitas, pelayanan dll.

c) Pemasaran
* Bagian organisasi perusahaan yg melakukan perencanaan dan pelaksanaan dalam memasar kan produk atau jasa, dengan memperhatikan segala pertimbangan dan bersifat strategis

d) Pemasar
* Orang yang melakukan

e. Penjualan
* Penjualan (Sales) ; Pelaksanaan dari tujuan perencanaan pemasaran. Pada tahap ini terjadi transaksi jual-beli antara penjual dan pembeli (konsumen)

f. Tenaga Penjual
* Orang yang melakukan penjualan prduk dan jasa. , bandingkan dg “ Salesperson”

g. Salesmanship

* Suatu kemampuan (pengetahuan, pengala man, teknik, seni, kiat dsb ) yang harus dimiliki oleh tenaga penjual.

h. Penjual
* Penjual produk atau jasa baik dlm b
entuk perorangan maupun

i. Pembeli
* Pihak yang mengeluarkan uang untuk mendapatkan produk atau jasa dari penjual, baik perorangan maupun perusahaan.

j. Konsumen
* Pemakai atau yang memanfaatkan barang atau jasa yang dijual



Pemasaran
Definisi : Suatu upaya produsen produk atau jasa untuk dapat mengidentifikasi calon-2 pembeli yg akan dijadikan suatu parameter dalam membuat rancangan bisnisnya. Untuk mengidentifikasi calon pembeli tersebut, produsen terlebih dahulu membuat rencana pemasaran dalam bentuk; study, survey, riset, jajak pendap

3. Salesmanship
Berbagai macam perasaan seorang Salesman
* Malu tidak diterima
* Malu ditolak, tidak dibeli
* Malu harga terlalu mahal
* Malu produk dikatakan buruk, jelek dll
* Malu dilecehkan
* Malu Pembeli tidak puas