4 Tipe Kepribadian Entrepreneur --
Yang Manakah Tipe Kepribadian Anda?
1. The Improver.
Anda memiliki kepribadian ini jika Anda menjalankan bisnis dengan
menonjolkan gaya improver alias ingin selalu memperbaiki.
Anda menggunakan perusahaan Anda untuk memperbaiki dunia.
Improver memiliki kemampuan yang kokoh dalam menjalankan bisnis.
Mereka juga memiliki intergritas dan etika yang tinggi.
Personality Alert: Waspadai sifat Anda yang cenderung
menjadi perfeksionis dan terlalu kritis terhadap karyawan
dan pelanggan Anda. Contoh Entrepreneur: Anita Roddick,
pendiri The Body Shop.
2. The Advisor.
Tipe kepribadian pebisnis seperti ini bersedia memberikan
bantuan dan saran tingkat tinggi bagi para pelanggannya.
Motto dari advisor ini yaitu pelanggan adalah benar dan kita
harus melakukan apa saja untuk menyenangkan mereka.
Personality Alert: Seorang advisor bisa jadi terlalu fokus
pada kebutuhan bisnis mereka dan pelanggan, sehingga
cenderung mengabaikan kebutuhan mereka sendiri dan
bisa-bisa malah cape hati sendiri. Contoh Entrepreneur:
John W. Nordstrom, pendiri Nordstorm.
3. The Superstar.
Inilah bisnis yang pusatnya dikelilingi oleh karisma dan energi
tinggi dari Sang CEO Superstar. Pebisnis dengan kepribadian
seperti ini biasanya membangun bisnis mereka dengan personal
brand mereka sendiri.
Personality Alert: Pebisnis dengan tipe ini bisa menjadi
terlalu kompetitif dan workaholics.
Contoh Entrepreneur: Donald Trump, CEO Trump Hotels &
Casino Resorts.
4. The Artist.
Kepribadian pebisnis seperti ini biasanya senang menyendiri
tapi memiliki kreativitas yang tinggi. Mereka biasanya sering
kali ditemukan di bisnis yang membutuhkan kreativitas seperti
pada perusahaan agen periklanan, web design, dll.
Personality Alert: Pebisnis tipe ini bisa jadi terlalu
sensitif terhadap respon pelanggan Anda, walaupun kritik
dari mereka bersifat membangun.
Contoh Entrepreneur: Scott Adams, pendiri dan penggagas
Dilbert.
Karena dengan mengetahui tipe kepribadian dalam menjalankan
sebuah bisnis, Anda bisa lebih terarah dalam memimpin bisnis.
4 Tipe Kepribadian Entrepreneur --
Yang Manakah Tipe Kepribadian Taufiq?
1. The Improver.
Anda memiliki kepribadian ini jika Anda menjalankan bisnis dengan
menonjolkan gaya improver alias ingin selalu memperbaiki.
Anda menggunakan perusahaan Anda untuk memperbaiki dunia.
Improver memiliki kemampuan yang kokoh dalam menjalankan bisnis.
Mereka juga memiliki intergritas dan etika yang tinggi.
Personality Alert: Waspadai sifat Anda yang cenderung
menjadi perfeksionis dan terlalu kritis terhadap karyawan
dan pelanggan Anda. Contoh Entrepreneur: Anita Roddick,
pendiri The Body Shop.
2. The Advisor.
Tipe kepribadian pebisnis seperti ini bersedia memberikan
bantuan dan saran tingkat tinggi bagi para pelanggannya.
Motto dari advisor ini yaitu pelanggan adalah benar dan kita
harus melakukan apa saja untuk menyenangkan mereka.
Personality Alert: Seorang advisor bisa jadi terlalu fokus
pada kebutuhan bisnis mereka dan pelanggan, sehingga
cenderung mengabaikan kebutuhan mereka sendiri dan
bisa-bisa malah cape hati sendiri. Contoh Entrepreneur:
John W. Nordstrom, pendiri Nordstorm.
3. The Superstar.
Inilah bisnis yang pusatnya dikelilingi oleh karisma dan energi
tinggi dari Sang CEO Superstar. Pebisnis dengan kepribadian
seperti ini biasanya membangun bisnis mereka dengan personal
brand mereka sendiri.
Personality Alert: Pebisnis dengan tipe ini bisa menjadi
terlalu kompetitif dan workaholics.
Contoh Entrepreneur: Donald Trump, CEO Trump Hotels &
Casino Resorts.
4. The Artist.
Kepribadian pebisnis seperti ini biasanya senang menyendiri
tapi memiliki kreativitas yang tinggi. Mereka biasanya sering
kali ditemukan di bisnis yang membutuhkan kreativitas seperti
pada perusahaan agen periklanan, web design, dll.
Personality Alert: Pebisnis tipe ini bisa jadi terlalu
sensitif terhadap respon pelanggan Anda, walaupun kritik
dari mereka bersifat membangun.
Contoh Entrepreneur: Scott Adams, pendiri dan penggagas
Dilbert.
Karena dengan mengetahui tipe kepribadian dalam menjalankan
sebuah bisnis, Anda bisa lebih terarah dalam memimpin bisnis.
Minggu, 18 Januari 2009
Menjadi entrepreneur yang succes
Diposting oleh Agus Sudarmawan - 06110020 di 08.22 0 komentar
Label: Artikel Enterpreneurship
Alasan menjadi Entrepreneur
Menjadi orang yang bahagia dunia dan akhirat merupakan dambaan setiap manusia yang normal, kadang keinginan dengan kenyataan sulit di satukan. Oleh karena itu banyak orang ingin menjadi orang yang sukses tanpa di perbudak oleh seseorang, mereka ingin menjadi seorang Bos, Pengusaha, Wirausaha, dan bahkan hampir 75% banyak di antara mereka orang yang mengerti tentang dunia bisnis yang menjadi seorang Entrepreneur .
Pertanyaannya sekarang mengapa mereka menginginkan menjadi seorang Entrepreneur ?? Salah satu alasan mengapa orang ingin menjadi seorang Entrepreneur adalah ketiadaan bakat / kurangnya kemampuan seseorang dalam beberapa hal.
Menurut Dr. Roy Sembel, kekuatan manusia terletak pada tiga hal, yaitu bakat, pengetahuan, dan keterampilan. Bakat adalah pola piker, perasaan atau perilaku alami yang kita miliki. Pengetahuan adalah fakta-fakta dan pelajaran yang kita pelajari dalam hidup ini, dan keterampilan adalah hal-hal atau langkah yang kita kuasai.
Dulu ada cerita yang sangat terkenal dari Anthony de Mello yang menjadikan seseorang mampu bersikap optimis dalam menapaki dunia berwirausaha. Yakni tentang burung rajawali yang dibesarkan bersama sekumpulan ayam.
“Seorang pengembara menemukan sebutir telur burung rajawali di tengah hutan dan membawanya pulan. Ia lalu menempatkannya bersama telur-lelur ayam yang sedang dierami induk ayam. Beberapa waktu kemudian, telur-telur tersebut menetas. Rajawali kecil tumbuh bersama ayam dan berperilaku seperti seekor Ayam. Suatu hari ia melihat seekor burung dengan gagahnya terbang di udara. Ia kemudian bertanya kepada ibunya yang tentu seekor ayam. “… Ibu, apa itu?” ibunya melihat ke atas “Namanya rajawali. Kita hanya burung-burung tanah yang berkotek, mengais tanah dan makan cacing. Jadi jangan pernah bermimpi menjadi seperti dia, Nak” Kata ibu yang penuh kasih saying tu.
Saudaranya yang tentu sekekor ayam kemudian mengambil alih pembicaraan. “Ah, tapi menurutku kamu mirip dengan dia. Sekarang coba kamu terbar, “ tutur saudaranya. “ Ah, masa iya ????” kata sang rajawali yang belum menyadarinya. “ Mari kita pergi ke sungai dan melihat bayangan dirimu,” ajak salah satu saudaranya.
Ketika melihat bayangan dirinya di sungai, ia pun mulai percaya bahwa ia adalah rajawali. Akan tetapi, dikarenakan besar bersama ayam dan telah menikmati kehidupan seperti ayam, ia mulai pesimis bisa terbang bebas seperti rajawali yang lain. Saudara-saudara dan ibunya kemudian menaikkan dia ke atas batu dan menyuruhnya terbang. Seperti yang sudah di duga, mula-mula ia jatuh beberapa kali. Namun, setelah mencoba dengan tekun, ia mulai bisa terang.
Angin yang berhembus kencang secara tiba-tiba itu membuat ia terbang makin tinggi. Dari 10 meter, 100 meter, 1.000 meter, dan lalu menghilang di balik megahnya awan. Dari atas sana ia memandang ke bawah. Sambil melihat keluarga tercintanya, ia pun berseru, “Engkau yang melihat aku. Engaku yang menyadarkan aku. Engkau yang membuatku seperti sekarang….. menjadi rajawali. Terima kasih….”
Apakah hikmah yang dapat kita peroleh dari cerita d atas? Untuk menjadi Entrepreneur unggulan, jangan pernah lelah untuk terus mengembangkan kukuatan kita. Terus berusaha dan tekunlah. Jangan pernah menyerah (never give up).
Untuk itu mari kita kembangkan diri kita untuk dapat menguasai kemampuan yang ada dalam diri kita, jangan merasa kita ini seorang yang bodoh yang hanya di suruh sana-sini. Jadilah diri kita seorang Rajawali yang mampu menemukan siapa dirinya.
Diposting oleh Agus Sudarmawan - 06110020 di 08.16 0 komentar
Label: Artikel Enterpreneurship
Ingin Jadi Entrepreneur
Ingin Jadi Entrepreneur? Jawab Dulu 7 Pertanyaan Ini
Oleh Dr. HC Ir. Ciputra
Pendiri Yayasan Ciputra Entrepreneur
Saya bersyukur kepada Tuhan telah mengarungi samudra entrepreneurship selama lebih dari 50 tahun dengan modal dana awal yang dapat dikatakan nol. Modal utama saya pertolongan Tuhan dan kecakapan entrepreneurship.
Dalam perjalanan panjang ber-entrepreneurship saya pernah mengalami berbagai perjalanan berliku, naik turun, gagal dan juga berhasil.
Oleh karena itu saya merasa bangga bila kemudian E&Y, sebuah organisasi dunia memberikan penghargaan menjadi E&Y Indonesia Entrepreneur of The Year 2007 setelah meneliti perjalanan hidup saya dan prestasi yang pernah saya capai.
Saya simpulkan entrepreneurship mengubah masa depan manusia jadi lebih baik dan menciptakan kemakmuran, mengingat latar belakang saya sebelumnya sebagai anak yatim dari keluarga sangat sederhana.
Sekitar 2 tahun yang lalu ketika saya mencapai usia 75 tahun saya memutuskan untuk menyebarkan dan membagikan seluas mungkin kecakapan entrepreneurship kepada masyarakat melalui Yayasan Ciputra Entrepreneur.
Saya berkeyakinan kuat cita-cita kemakmuran Indonesia bukan sebuah mimpi di siang hari bolong asalkan kita lahirkan banyak entrepreneur-entrepreneur baru yang sukses. Melalui Yayasan Ciputra Entrepreneur saya ingin wariskan kepada masa depan bangsa Indonesia yang saya cintai semangat dan kecakapan entrepreneurship.
Dalam rangka tujuan itu saya menyusun sebuah panduan 7 pertanyaan penguji untuk mereka yang ingin jadi seorang entrepreneur yang sukses.
Pertanyaan 1: Apakah Anda sangat passionate untuk jadi seorang entrepreneur?
Kalau Anda ingin berhasil dalam entrepreneurship Anda harus memiliki keinginan yang sangat besar, semangat baja dan percaya diri untuk jadi entrepreneur. Tidak bisa iseng-iseng untuk jadi entrepreneur, motivasi iseng-iseng tidak cukup kuat untuk menghadapi tantangannya. Anda harus rela dan berani bekerja dengan jam yang panjang, mencoba hal yang baru, tetap berusaha walau ditolak dan diabaikan, mau belajar dari kegagalan dan sebagainya.
Pertanyaan 2: Apakah Anda melihat sebuah kesempatan besar melayani pasar secara kreatif?
Kerap saya melihat banyak orang gagal dalam bisnis karena tidak melihat peluang secara kreatif. Mereka hanya meng-copy keberhasilan orang lain tanpa menambahkan nilai-nilai kreativitas ke dalam produknya.
Ada berapa banyak peluang itu sesungguhnya? Banyak sekali, tidak terhitung, masalahnya Anda harus melihatnya dengan kaca mata kreatif. Berapa banyak peluang yang Anda bisa lihat tergantung sejernih apa kaca mata kreativitas anda?
Inovatif
Pertanyaan 3: Apakah Anda memiliki sebuah produk inovatif yang ketika Anda tawarkan, prospek Anda tidak mampu mengatakan tidak?
Sebuah produk inovatif memberikan nilai tambah maksimum sedemikian rupa hingga konsumen tidak mampu mengatakan tidak ketika Anda menawarkannya.
Oleh karena itu verifikasi asumsi-asumsi anda, lakukan uji pasar dan perbarui terus ide Anda sampai anda yakin pelanggan tidak sanggup mengatakan tidak ketika anda menawarkannya.
Pertanyaan 4: Apakah Anda memiliki kapasitas untuk memenangkan persaingan secara efektif?
Pasar yang kita hadapi adalah pasar bebas yang membuka pintu lebar-lebar kepada persaingan. Ja-ngan pernah masuk ke sebuah pasar tanpa memperhitungkan apa yang sedang dan akan dilakukan oleh pesaing. Pastikan bahwa pelanggan akan memilih anda. Nasehat bisnis ini perlu anda pikir baik-baik, be better not behind, if you are not better be different. Kalau belum better dan belum different pekerjaan rumah anda belum selesai.
Pertanyaan 5: Apakah Anda tahu bagaimana menghasilkan produk atau jasa yang� ingin Anda pasarkan dengan cara yang paling efisien?
Setelah Anda memastikan bahwa pelanggan dapat Anda capai dan bisa puaskan maka pihak selanjutnya yang Anda harus puaskan adalah pemegang saham dan karyawan perusahaan.
Mereka harus Anda layani dengan margin laba yang cukup untuk gaji dan dividen yang memuaskan. Oleh karena itu lakukanlah eksplorasi berbagai kemungkinan produksi yang termurah namun dengan kualitas yang terbaik.
Pertanyaan 6: Apakah Anda tahu bagaimana caranya mendanai keseluruhan usaha baru Anda dengan biaya termurah serta risiko terendah sementara hasil terbaik tetap dapat Anda da-patkan?
Ada berbagai cara untuk mendanai sebuah usaha baru dan ada beragam besar risiko yang bisa terjadi. Anda bisa meminjam uang dari keluarga, teman, tetangga atau dari bank. Anda bisa mengajak teman jadi pemegang saham atau mengundang modal ventura untuk ikut memulai usaha.
Setiap pilihan memiliki plus dan minus tersendiri, hasil akhir dan risiko yang berbeda. Oleh karena itu jangan hanya membuat sebuah model bisnis, kembangkan berbagai alternatif dan pilih yang terbaik.
Pertanyaan 7: Apakah Anda siap menghadapi tuntutan kerja keras, risiko gagal dan rugi? Tidak ada gading yang tak retak, tidak pernah ada rencana yang sempurna.
Dari pengalaman saya perubahan dapat terjadi kapan saja oleh karena itu penyesuaian-penyesuaian harus tetap dilakukan. Walaupun demikian risiko gagal atau rugi ataupun risiko malu karena gagal tetap ada. Lakukan kalkulasi sebelumnya dan pastikan Anda berani menghadapinya.
Diposting oleh Agus Sudarmawan - 06110020 di 08.11 0 komentar
Label: Artikel Enterpreneurship
Sabtu, 17 Januari 2009
Wirausaha pilihan karir masa depan
Jangan bangga dulu kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah terwujud pada angka 6 persen lebih per tahun. Nyatanya, menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), setahun lalu, pertumbuhan itu cuma mampu menyerap 2,3 juta angkatan kerja. Padahal, total angkatan kerja di Tanah Air ada sekitar 16 jutaan orang.
Nah, tiap tahunnya, ada sekitar 50 ribu lulusan baru perguruan tinggi. Itu berarti, jumlah angkatan kerja dari tahun ke tahun makin tambun.
Sebaliknya, simak laporan Bank Dunia pada 2006. Di Indonesia, ternyata ada 15,7 juta usaha kecil. Angka itu adalah 90 persen dari bisnis di Nusantara. Yang menakjubkan usaha kecil memiliki kekuatan menyedot separuh lebih angkatan kerja Tanah Air.
"Modal saya cuma Rp10.000," begitu Wilson Partogi mengawali cerita jatuh bangunnya mengelola Ladova IT Solutions, perusahaan miliknya. Kini, hampir tiga tahun berlalu, Wilson sudah mampu mengantongi perolehan hingga Rp140 juta.
Pengalaman sebagai wirausaha muda juga dialami Bayu Syerli Rahmat. Saat ini, usaha rumah kreatif yang salah satunya menyediakan materi promosi untuk perusahaan bisa mencetak pertumbuhan di atas enam kali lipat.
Tanggung jawab
Wilson dan Bayu, sejatinya adalah pemenang Shell LiveWIRE Business Start Up (BSA) 2006. Gelaran yang kali pertama diselenggarakan di Indonesia, kala itu, oleh perusahaan bahan bakar minyak (BBM) dan pelumas berbasis di Belanda itu berangkat dari kepedulian terhadap generasi muda. "Kami berkomitmen mendorong pengusaha muda tumbuh," pesan Presiden Direktur Shell Indonesia Darwin Silalahi, Kamis (24/1).
Skotlandia pada 1982 adalah penyelenggara pertama Shell LiveWIRE. Sampai sekarang, seperti disampaikan Manajer Investasi Sosial Sri R. Wahyu Endah, kegiatan ini sudah berlangsung di 23 negara.
Di Indonesia, Shell LiveWIRE lahir dengan nama Young Enterpreneurs Start-Up (YES) pada 2003. Lalu, pada 2006, YES berganti nama menjadi Shell LiveWIRE. "Ini juga merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) kami," kata Wakil Presiden Urusan Eksternal dan Pengembangan Bisnis Wally Saleh yang hadir dalam kesempatan itu memberi penegasan.
Pada 2006, lima pemenang dari 1.447 peserta diganjar dana bantuan masing-masing Rp25 juta. Lalu, selama dua tahun, para pemenang mendapatkan pula konsultasi dan bimbingan pengembangan bisnis. Tahun ini, maksimal sepuluh pemenang Shell LiveWIRE BSA 2008, masing-masing, mendapat modal usaha Rp20 juta. Seperti biasa, berikut konsultasi dan bimbingan tadi.
Pendaftaran dimulai pada 24 Januari 2008 sampai dengan 29 Februari 2008. Pengumuman penerima penghargaan pada 11 April 2008. Sementara, satu dari sekian syarat utama yang perlu diperhatikan adalah peserta harus sudah menjalankan bisnis mulai dari 3 bulan hingga 2 tahun.
Diposting oleh Agus Sudarmawan - 06110020 di 18.10 0 komentar
Label: Artikel Enterpreneurship
Enterpreneurship
Entrepreneurship
Oleh: Budi Rahardjo
Artikel ini ditulis sebagai jawaban atas pertanyaan pak Zainal Abidin (Dosen Mesin ITB) yang dilontarkan di mailing list Dosen ITB. Pertanyaan itu sendiri muncul sebagai respon terhadap komik saya tentang kuliah Konsep Teknologi yang kami (4 dosen) ajarkan dimana pak Buntoro (sebagai tamu) mengatakan "Jangan Pernah Menulis Lamaran. Jadilah Entrepreneur!" Apakah ajakan ini bijaksana? demikian pertanyaan pak Zainal. Kemudian ada pertanyaan-pertanyaan lain yang saya akan coba jawab dalam tulisan ini.
Ternyata menulis artikel singkat ini membutuhkan waktu yang lumayan lama. Saya terpaksa menyingkir ke Starbucks (Ciwalk, Bandung) untuk mencoba menuliskan artikel ini. Writing gears saya dapat dilihat pada gambar di samping ini. Lihat iPod nano di sebelah kiri. Satu jam kemudian, artikel ini belum selesai juga. Kemudian saya pindah ke food court dari Ciwalk. Sambil makan, saya teruskan menulis artikel ini. Waktu ini belum termasuk untuk membuatnya dalam format yang lebih menarik seperti ini. Secara keseluruhan mungkin dibutuhkan waktu tiga jam untuk menulis artikel ini.
Baiklah, kita mulai.
Pak Zainal Abidin: "Saya justru menganjurkan lulusan untuk bekerja dulu di industri beberapa saat sebelum menjadi enterpreneur, karena ... (dihapus) biar punya modal, ... (dihapus) memiliki pandangan barang yang dibutuhkan oleh industri, ... (dihapus) mengenal pembeli, pensuplai, tenaga ahli yang diperlukan, dan cara pemasaran."
Tunggu sampai lulus dan bekerja dulu?
Apa yang dikatakan bapak benar, akan tetapi mengapa harus menunggu sampai mahasiswa lulus? Semestinya hal-hal mengenai entrepreneurship ini harus dimulai sebelum mereka lulus (ketika menjadi mahasiswa) atau bahkan tidak perlu lulus (drop out)! Ketika kampus tidak memberikan kemudahan untuk bereksperimen dalam entrepreneurship (dan lebih menekankan kepada kuliah kelas) maka drop out mungkin merupakan sebuah alternatif yang lebih menarik. Banyak contoh di luar negeri dan bahkan di Indonesia yang drop out dan sukses. How deep is your passion in your dream?
Mohon tulisan ini jangan dianggap sebagai ajakan atau legitimasi untuk dropout. Sebagai orang tua, saya pun tidak ingin anak saya drop out karena pendidikan dan lingkungan kampus dapat memberi banyak manfaat. (Asumsi saya kampus memang kondusif untuk entrepreneurship. Mengenai kebenaran asumsi ini akan kita bahas di bawah.)
Entrepreneurship dapat dimulai ketika masih menjadi mahasiswa, seperti mengerjakan cucian untuk kawan, membantu tutorial, dan sebagainya. Namun bapak menggelishkan bahwa semestinya anak didik kita (lulusan ITB) bergerak di usaha dalam bidangnya.
Apabila entrepreneurship baru dimulai setelah mahasiswa lulus, dan kemudian bekerja, maka berapa tahun lagi baru dia bisa memulai. Kesuksesan dalam segala hal membutuhkan waktu. Skill membutuhkan waktu untuk diasah. Intuisi membutuhkan waktu dipertajam. Saingan mahasiswa tersebut sudah mulai.
Aspek finansial
Dalam tulisan lain tentang entrepreneurship dan start-up saya katakan bahwa aspek finansial ini bukan masalah yang paling utama saat ini. Bukan berarti dia tidak penting, akan tetapi bukan masalah yang utama saat ini. Banyak orang yang datang ke saya karena kebingungan kemana uang mereka harus diinvestasikan.
Lihat tulisan di sini: http://budi.insan.co.id/start-up/articles/pendanaan.html
Masalah utama saat ini adalah mencari orang (SDM) yang kompeten untuk menjalankan usaha. Kompeten di sini maksudnya bukan dalam hal teknis saja, akan tetapi lebih kepada "dapat diandalkan".
Banyaknya kegagalan
Saya rasa dari 10 (atau bahkan 100) perusahaan yang berdiri hanya 1 yang dapat bertahan setelah 5 tahun (CMIIW). Apalagi menghadapi krisis ekonomi semacam ini.
Jadi bagaimana sebaiknya? Kita tidak usah mendirikan perusahaan dan membuka lapangan pekerjaan? Biarkan orang lain saja yang mengambil resiko? Lulusan kita sebaiknya menjadi pegawai saja? Atau lebih aman lagi, mungkin perlu kita anjurkan agar lulusan kita menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) saja?
Maaf kalau kalimat di atas menampilkan sinisme saya. Bukan maksud saya untuk mendiskreditkan seseorang atau sekelompok, akan tetapi perlu kita tegaskan kemana lulusan kita akan diarahkan. (Khususnya untuk bapak, saya bukan bermaksud menggurui.)
Entrepreneurship memang tidak untuk setiap orang. Namun perlu kita perhatikan berapa jumlah pencari pekerjaan (termasuk lulusan perguruan tinggi) setiap tahunnya? Siapa yang akan menyerap mereka? Siapa yang mau memikirkan pembuatan lapangan pekerjaan kalau bukan kita-kita? Sayangnya kita-kita, termasuk kampusku yang tercinta, tidak terlalu peduli. Business as usual.
Entrepreneurship dan Kampus
Apa itu entrepreneurship? Saya tidak tahu karena tidak pernah diajarkan di kampus.
Pembahasan mengenai entrepreneurship itu sendiri bisa menjadi satu buku. Bahkan sudah ada buku-buku yang membahas hal tersebut. Tulisan ini tidak bermaksud menguraikn definisinya. Mungkin di lain tulisan akan saya jawab. Saya lebih tertarik ingin mengomentari kalimat di atas.
Tepat sekali, saat ini memang kampus kita (ITB) belum mampu mengajarkan entrepreneurship. Padahal saya pernah mendengar rencana ITB untuk menjadi entrepreneurial university setelah menjadi research university. Untuk sementara ini bisa saya katakan bahwa ini masih mimpi. Jika tidak diajarkan di university, maka dimana mahasiswa bisa belajar mengenai hal ini? Berarti mahasiswa harus belajar di luar kampus.
Selain itu, menurut pendapat saya entrepreneurship tidak hanya diajarkan di kelas saja, akan tetapi harus dicontohkan juga. Akan lebih mudah menjelaskan sesuatu jika ada contoh yang nyata. Apakah ada contoh entrepreneur sukses di kampus ITB? Tidak banyak. Bagaimana mahasiswa akan percaya kalau tidak ada contoh, dan bahkan dosennya pun hanya berteori tanpa pernah mencoba. Kalaupun mencoba, dosen ini hanya menjalankan perusahaan "ecek-ecek" yang sebetulnya hanya mengerjakan proyek-proyek saja. Ini bukan entrepreneurship yang saya pikirkan.
Sebagai bahan renungan kepada para pembaca, apa yang Anda harapkan dari mahasiswa Anda? (Tidak harus dosen, saya hanya mengunakan perumpamaan ini karena berdiskusi di milis dosen.) Bagaimana bila semua (sekali lagi, SEMUA) mahasiswa di kelas Anda menjadi persis seperti Anda? Lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya. Bila Anda senang mroyek, maka 200 mahasiswa akan menjadi proyektan (proyektor?) semua! Bila Anda senang menipu, maka 200 mahasiswa akan menjadi penipu. Bila dalam mengerjakan proyek Anda hanya mengerjakan laporan untuk sekedar memenuhi syarat, maka 200 mahasiswa Anda akan melakukan ini juga. (Bayangkan apabila anak Anda yang menjadi client yang akan dilayani oleh didikan Anda.) Di saat yang sama, apabila Anda memberikan layanan yang terbaik kepada client Anda, maka 200 mahasiswa akan memberikan layanan yang terbaik bagi client mereka nantinya. Kampus akan mencetak mahasiswa sesuai dengan dosennya.
Kembali ke masalah entrepreneurship di kampus. Sikap kampus terhadap entrepreneurship masih belum bersahabat, dan bahkan cenderung memusuhi. Pengamatan saya menunjukan sikap permusuhan ini. (Lihat saja contoh "Air Ganesha" di ITB.) Sadar atau tidak, nuansa tidak bersahabat ini akan dirasakan oleh mahasiswa. Lupakanlah mendidik mahasiswa untuk menjadi entrepreneur dengan aroma seperti ini.
Contoh yang baik dan bersahabat dengan entrepreneurship adalah mengijinkan stafnya (dan bahkan mahasiswanya!) untuk leave of absence dalam rangka entrepreneurship. Mereka boleh kembali lagi ketika mereka gagal. Tentunya kalau mereka berhasil, mungkin mereka tidak kembali lagi sebagai staf/mahasiswa. Mereka akan kembali sebagai entrepreneur yang berhasil dan membawa kontribusi (termasuk kontribusi finansial) kepada perguruan tinggi yang bersahabat dan memberi kesempatan kepada mereka.
Saya masih ingin mengajak mahasiswa saya untuk mulai memikirkan bagaimana menciptakan lapangan pekerjaan. Entrepreneurship harus dimulai sejak dini. Di sisi lain, saya ingin mebuka mata para dosen dan pimpinan perguruan tinggi tentang pentingnya mendukung entrepreneurship yang tidak hanya berhenti di mulut saja, akan tetapi juga pada action. Jika ini pendekatan yang salah, mari kita diskusikan lebih lanjut.
Diposting oleh Agus Sudarmawan - 06110020 di 05.40 0 komentar
Label: Artikel Enterpreneurship
Jumat, 16 Januari 2009
PROPOSAL USAHA
A. Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk tidak sebanding dengan pertumbuhan ekonomi. Pada kondisi masyarakat saat ini sungguh sebuah dilema kehidupan yang tetap dijalani oleh setiap lapisan masyarakat. Lapangan pekerjaan yang sulit menjadi harapan bagi sebagian orang untuk mendapatkannya dan terkadang harus bersaing untuk mendapatkannya. Disini perlu sebuah kreatifitas atau ide untuk mencari peluang bahkan menciptakan lapangan pekerjaan (Job Creator).
Sebuah kemestian bagi setiap individu maupun instansi untuk dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk menciptakan sebuah tatanan kehidupan yang seimbang. Untuk itulah kami disini sebagai bagian dari pelaku masyarakat merupakan generasi muda yang mencoba untuk berbuat dan berfikir kreatif dalam meciptakan peluang usaha untuk mencari sumber-sumber penghasilan yang sedikit banyak dapat membantu kehidupan kami maupun orang lain.
Disisi lain saat ini setiap orang disibukkan oleh aktifitas yang menyita waktu, terkadang kesibukan tersebut menyebabkan orang lupa dengan kebutuhan pokok. Aktifitas yang dilakukan juga bermacam-macam ada yang bekerja rutin sebagai pegawai swasta atau negeri, kuliah, sekolah, bahkan aktifitas yang melibatkan beberapa orang seperti seminar, syukuran, pesta dan lain-lain.
Melihat kondisi saat ini maka kami memilki ide untuk menciptakan peluang usaha dibidang kuliner yang menjadi kebutuhan pokok setiap orang. Maka dengan landasan diatas kami bentuk usahan yang bernama ” Cendana Catering”.
B. Nama Usaha
Usaha ini kami beri nama “Cendana Catering”
C. Visi Usaha
“ Menciptakan Usaha Kuliner terbaik diSumatera Barat dan membentuk kemandirian”
D. Misi
Adapun misi tujuan dari Cendana Catering ini adalah :
1. Menberikan kemudahan dalam melayani kebutuhan pokok.
2. Menciptakan lapangan pekerjaan.
3. Membangun semangat enterprenuer / berwirausaha.
4. Menbangun kemandirian mahasiswa dalam menghadapi tantangan global.
5. Terciptanya ekononi bersama yang mandiri.
6. Terbentuknya usaha kuliner terbaik yang mengedepankan Pelayanan. Kenikmatan dan Keberkahan
E. Sasaran
Sasaran dari usaha ini sebagai berikut :
1. Mahasiswa.
2. Eksekutif.
3. Instansi Pemerintah.
4. Organisasi/LSM.
5. Toko-toko Kue dan Swalayan
6. Masyarakat.
F. Bentuk Usaha.
Bentuk usaha “Cendana Catering” ini adalah usaha kuliner, Usaha mandiri bergerak sebagai usaha pelayanan konsumsi bagi setiap orang baik individu maupun kelompok atau instansi yang membutuhkan pelayanan jasa konsumen. Diantara pelayanan yang kami berikan diantaranya adalah :
1. Penyediaan Sarapan.
2. Penyediaan Nasi Bungkus.
3. Penyediaan Nasi Kotak.
4. Penyediaan Snack.
5. Pembuatan Kue Basah dan Kering.
6. Pelatihan/ Kursus Memasak
7. Pondok Baselo
G. Pendirian dan Pendapatan Usaha
Usaha ini telah didirikan sejak September 2007 dan diberi nama “Cendana Catering” tanggal 6 Desember 2008. Pendapatan bersih usaha ini sebesar Rp. 3.000.000,-/ bulan dengan jenis usaha sarapan sebanyak 100-200 porsi/ hati.
H. Tempat dan Waktu Operasional
Pelaknanaan Produksi dan Pemasaran usaha ini ditempatkan Jl. Binuang Kampung Dalam No 17 telp (0751) 775546 Hp. 0813 7470 5462, 0813 6364 8886, 0813 7080 6902. Sedangkan Waktu operasional 18 jam dengan membagi menjadi 3 sift waktu kerja. Waktu dapat berubah-ubah dan disesuaikan dengan kondisi kebutuhan.
I. Team Leader
Cendana Catering memiliki team atau kelompok yang memiliki tugas untuk memanagemen sekaligus membuka jaringan keluar (marketing) guna pengembangan usaha. Team leader yang kami bentuk terdiri dari 3 (tiga) orang dan 3 orang manager yang memiliki tugas masing-masing diantaranya adalah sebagai manager keuangan, marketing dan produksi. Diluar Team leader ini kami juga membuka lapangan pekerjaan tidak tetap bagi setiap orang yang mau bekerja dalam usaha ini, (saat ini telah ada 7 orang pekerja).
1. Team Leader/ Dewan Direksi:
1. Ahmad Fadli, S.H. Hp. 0813 7470 5462
2. Reni Anggarini Jufri,S.H. Hp. 0813 6364 8886
3. Hainum Mawaddah Hp. 0813 7080 6902
Team Leader bertanggung jawab atas kelancaran seluruh proses usaha dan pemasaran, menciptakan sistem dan pemasaran, melakukan negosiasi bisnis, mencari investor, dan menetapkan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan pengembangan perusahaan dengan dibantu oleh para staffnya. Team Leader akan mendapat gaji tetap sebesar 1.500.000,- perbulan.
2. Manager :
Manager Marketing Pangi Syarwi
Reinaldo Hayaranunyai, SH.
Manager Keuangan Elfianti
Manager Produksi Miftah
Meilisa Fitri Harahap
Manager bertanggung jawab atas masing-masing kerja yang disesuaikan dengan tugas yang diberikan team leader. Manager mendapat gaji tetap sebesar Rp. 1.000.000,-
3. Koky
Terdiri dari 6 orang dan akan dibagi menjadi 3 kelompok yang memiliki tugas masing-masing. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan produksi dan bekerja selama 26 hari. Mendapatkan bayaran sebesar Rp. 1.000.000,- per bulan dan mendapatkan bonus tambahan diluar jam kerja.
4. Pekerja
Terdiri dari 8 orang dan akan dibagi menjadi 3 kelompok yang bertugas membantu koky dalam meningkatkan produksi, bekerja selama 26 hari. Mendapatkan gaji sebesar Rp. 700.000,- per bulan dan menandapatkan bonus tambahan diluar jam kerja.
J. Biaya
Pembiayaan usaha ini berasal dari Investor ( rincian biaya terlampir)
K. Produk
Cendana Caterig merupakan usaha pelayanan jasa catering antar jemput menyediakan menu yang dapat dipesan dengan harga terjangkau seperti:
No. Jenis Harga Target Produksi
1. Sarapan Rp. 3.500,- 500 Bungkus
2. Sambal Rp. 3.500,- 500 Bungkus
3. Nasi Bungkus Rp. 6.500,- 100 Bungkus
4. Nasi Kotak 1 Protein Rp. 8.500,- 100 Bungkus
5. Nasi Kotak 2 Protein Rp. 10.000,- 100 Bungkus
6. Snack Biasa Rp. 2.000,- 100 Bungkus
7. Snack Special Rp. 3.500,- 100 Bungkus
8. Kue Kering/ Basah Rp. 600,- 500 buah
Pemesanan dari produk Cendana Catering paling lambat 3 hari sebelum acara, pembayaran dapat dilakukan secara tunai atau bayar dimuka sebesar 60% dari total biaya.
L. Kompetitor
1. Secara umum adanya catering-catering besar yang mengelola pesanan untuk acara pesta, seminar, pelatihan. (AA catering, Fina Catering dll).
2. Secara khusus tidak ada kompetitor yang secara spesifik sama dengan metode usaha ini diwilayah pemasaran ini, yang ada hanya restoran atau warung nasi yang tidak memberikan pelayanan jasa antar dan pemberian diskon atau voucer.
M. Resiko Usaha
1. Munculnya usaha yang sama pasca usaha ini.
2. Modal yang selalu berubah pada waktu-waktu tertentu akibat kebijakan ekonomi pemerintah, menyebabkan harga berubah.
3. Perubahan selera konsumen.
4. Pelanggan yang tidak tetap (khusus mahasiswa) yang setiap tahunnya selalu berganti.
5. Keadaan alam yang tidak dapat diperkirakan.
N. Faktor Penunjang Usaha
1. Memiliki koky berpengalaman baik seperti tamatan tataboga SMK dan Perguruan tinggi, serta mendapat sertifikat kursus memasak disebuah lembaga kursus.
2. Memiliki variasi menu kuliner yang memanjakan pelanggan.
3. Terletak dikawasan elite mahasiswa.
4. Terdapat perbedaan dengan usaha lain dalam satu wilayah, sehingga memudahkan pendapatan dan meminimalisir persaingan.
5. Memiliki tempat produksi yang memadai sehingga memudahkan untuk penyediaan dan penyimpanan barang produksi.
6. Belum ada usaha sejenis yang memiliki ruang lingkup dan dengan skala yang besar.
7. Dilalui jalur umum kendaraan bermotor.
8. dan faktor pendukung lainnya.
O. Investasi
Dalam investasi ini, kami membagi fungsi investor kedalam 2 :
1. Investor kapital
Pihak pemodal yang menanamkan dananya pada usaha ini. Investor kapitas akan bertindak sebagai komisaris besifat pasif.
2. Investor Skill
Adalah pihak pelaksana yang berinvestasi dalam bentuk waktu dan tenaga demi kemajuan usaha. Mulai dari penyusunan usaha, konsep, promo, kerjasama dan lain-lain.
P. Sistem Bagi Hasil
1. Modal Pokok Cendana Catering berasal dari investasi dari beberapa orang investor. Setiap investasi menggunakan sistem bagi hasil setelah dikurangi biaya operasional, dan sebagainya (akan dibahas secara kekeluargaan).
pembagian keuntungan dan laporanan usaha akan dilakukan setiap 4 bulan. Perjanjian kerjasama ini bersifat mengikat dan dapat berubah melalui pembicaraan secara kekeluargaan.
Q. Penutup
Usaha Cendana Catering tidak mungkin terlaksana tanpa izin Allah SWT dan kerjasama Investor, Pengelola, dan konsumen untuk memajukan usaha. Demikianlah profil usaha ini kami buat sebenar-benarnya dan penuh tanggung jawab. Besar harapan kami pada Bapak/ ibu agar bersedia bekerja sama. Mudah-mudahan Allah SWT memudahkan jalan kita untuk menyukseskan usaha ini. Atas perhatian dan kerjasama dari Bapak/ibu kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami
AGUS SUDARMAWAN
Dewan Direksi
Lampiran I
KELAYAKAN USAHA
Nilai Plus
1. Lokasi
• Strategis (terletak 100 meter dari simpang 4 simpang malintang).
• Tempat nyaman dan asri memiliki pekarangan yang memadai untuk membuat palanta/ ruang santai bagi pengunjung.
• Penduduk tetap (dalam radius 5km) = 30 ribu jiwa, Domisili (Kost-kostan 10.300 orang).
• Terdapat minimal 50 wisma, Asrama mahasiswa, 300 Rumah Indekost dalam radius 5 km.
• Terdapat usaha-usaha pendukung dalam mendistribusikan usaha ini.
2. Produk
• Sarapan
• Sambal
• Nasi Bungkus
• Nasi Kotak
• Snack
• Aneka masakan dan minuman
• Kue Kering/ Basah
3. Strategi pemasaran
• MemberCard.
• DiscountCard.
• Door Prize.
• Even Organizer.
• Dan lain-lain.
4. Potensi Pasar
• Mahasiswa.
• Eksekutif.
• Instansi Pemerintah.
• Organisasi/LSM.
• Toko-toko Kue dan Swalayan
• Masyarakat.
5. Promosi
• Penyebaran Pamflet di sekitar lokasi usaha, kampus.
• Penyebaran Leaflet di sekitar lokasi, kampus, halte, acara2 seminar, dsb.
• Pemasangan spanduk pada beberapa posisi strategis.
• SMS berantai.
• Dan sebagainya.
6. Aspek SDM
• Mewajibkan seluruh karyawan untuk menggunakan jilbab (perempuan) dan celana panjang (Laki-laki),
• Perekrutan dan pelatihan singkat,
• Pembinaan mingguan, (wajib bagi seluruh SDM terkait),
• Penggunaan reward and punishment bagi karyawan.
Lampiran II
Sampel Menu
Lampiran III
Anggaran Pembiayaan Aktiva Tetap Cendana Catering
No. Nama Harga Satuan Biaya
1. Motor 2 @ Rp. 1.500.000,- Rp. 3.000.000,-
2. Gas 3 @ Rp. 700.000,- Rp. 2.100.000,-
3 Kompor Gas 3 @ Rp. 400.000,- Rp. 1.200.000,-
4 Magic com 1 @ Rp. 2.500.000,- Rp. 2.500.000,-
5 Kompor minyak 4 @ Rp. 200.000,- Rp. 800.000,-
6 Dandang 4 @ Rp. 200.000,- Rp. 800.000,-
7 Kuali 3 @ Rp. 100.000,- Rp. 300.000,-
8 Oven 2 @ Rp. 500.000,- Rp. 1.000.000,-
9 Blender 2 @ Rp. 250.000,- Rp. 500.000,-
10 Baskom/ ember 6 @ Rp. 20.000,- Rp. 120.000,-
11 Box Plastik 4 @ Rp. 50.000,- Rp. 200.000,-
12 Topwer 1 set (6 buah) 2 @ Rp. 25.000,- Rp. 50.000,-
13 Cetakan Kue 1 Set @ Rp. 500.000,- Rp. 500.000,-
14 Teflon 3 @ Rp. 75.000,- Rp. 225.000,-
15 Mixer 2 @ Rp. 375.000,- Rp. 750.000,-
16 Besi teflon martabak 2 @ Rp. 100.000,- Rp. 200.000,-
17 Kulkas 1 @ Rp. 1.450.000,- Rp. 1.450.000,-
18 Meja 10 @ Rp. 125.000,- Rp. 1.250.000,-
19 Kursi 10 @ Rp. 50.000,- Rp. 500.000,-
20 Gerobag/ Etalase 1 @ Rp. 2.000.000,- Rp. 2.000.000,-
21 Tenda Rp. 4.000.000,- Rp. 4.000.000,-
22 Perkakas Makan Rp. 23000.000,- Rp. 3.000.000,-
23 Instalasi Telp. Baru 1. @ Rp. 1.500.000,- Rp. 1.500.000,-
Total Rp 27.945.000
Anggaran Bahan Baku : Rp. 10.000.000,-
Anggaran Sewa Tempat : Rp. 8.000.000,-
Anggaran Promosi
Biaya survey : Rp. 500.000,-
Pembuatan Spanduk : Rp. 500.000,-
Pembuatan Booklet, Pamflet dll : Rp. 500.000,-
Komunikasi : Rp. 500.000,-
Total Rp. 2.000.000,-
Total Anggaran Rp. 47.945.000,-
Tabel penyusutan aktiva tetap per tahun. Penyusutan dihitung menggunakan metode garis lurus, nilai ekonomis 5 tahun dan diasumsikan tidak ada nilai sisa.
No. Nama Nilai aktiva tetap Biaya penyusutan
1. Motor Rp. 1.500.000,- 300.000
2. Gas Rp. 2.100.000,- 420.000
3. Kompor Gas Rp. 1.200.000,- 240.000
4. Magic com Rp. 2.500.000,- 500.000
5. Kompor minyak Rp. 800.000,- 160.000
6. Dandang Rp. 800.000,- 160.000
7. Kuali Rp. 300.000,- 60.000
8. Oven Rp. 1.000.000,- 200.000
9. Blender Rp. 500.000,- 100.000
10. Baskom/ ember Rp. 120.000,- 24.000
11. Box Plastik Rp. 200.000,- 40.000
12. Topwer 1 set (6 buah) Rp. 50.000,- 10.000
13. Cetakan Kue Rp. 500.000,- 100.000
14. Teflon Rp. 225.000,- 45.000
15. Mixer Rp. 750.000,- 150.000
16. Besi teflon martabak Rp. 200.000,- 400.000
17. Kulkas Rp. 1.450.000,- 290.000
18. Meja Rp. 1.250.000,- 250.000
19. Kursi Rp. 500.000,- 100.000
20. Gerobag/ Etalase Rp. 2.000.000,- 400.000
21. Tenda Rp. 4.000.000,- 800.000
22. Perkakas Makan Rp. 2.000.000,- 400.000
Total 5.149.000
BIAYA :
Biaya Tetap/ Fixed Cost
Sewa tempat 1 tahun Rp. 4.000.000
Gaji pegawai
(1.500.000 x 3)+(1.000.000 x 5) Rp. 114.000.000
Penyusutan peralatan Rp. 5.149.000
Biaya asuransi 1 tahun Rp. 5.000.000
Total biaya tetap Rp. 128.149.000
Biaya Berubah/ Variabel Cost
Bahan baku 1.223.736.000
Koki (1.000.000 X 6 ) 12 72.000.000
Biaya Kredit Motor (600.000X2) 12 14.400.000
Biaya bahan bakar gas
(3 x 80.000) x 312 74.880.000
Biaya bahan bakar minyak tanah
(10 liter x 3.500) x 312 13.104.000
Gaji pekerja
(8 x 700.000) x 12 67.200.000
Biaya listrik(500.000 x 12 bulan) 6.000.000
Biaya iklan 1.000.000
Biaya telp (500.000 x 15 bulan) 6.000.000
Biaya transportasi
(10 liter x 5500) x 312 17.160.000
Biaya perlengkapan 5.000.000
Biaya rupa-rupa penjualan 2.000.000
Biaya sumbangan 1.000.000
Biaya rupa-rupa adm dan umum 1.000.000
Total Variabel Cost Rp. 1.510.480.000
TOTAL BIAYA Rp. 1.638.629.000
Estimasi produksi / hari
Jenis produk Jml.produksi
(bungkus) Biaya produksi / bungkus
Total biaya produksi
1 Sarapan 500 2200 1.100.000
2 Sambal 500 2200 1.100.000
3 Nasi bungkus 100 4300 430.000
4 Nasi kotak 1 protein 100 5300 530.000
5 Nasi kotak 2 protein 100 8100 810.000
6 Snack biasa 100 1200 120.000
7 Snack special 100 1700 170.000
8 Kue kering/basah 500 350 175.000
Jumlah 4.435.000
Jika dihitung dalam 1 tahun, maka total biaya produksi = (12 x 26 hari) x 4.435.000
= 312 x 4.435.000
= 1.383.720.000
Estimasi penjualan / hari
No Jenis produk Jml.penjualan
(bungkus) Harga / bungkus
Total penjualan
1 Sarapan 400 3.500 1.400.000
2 Sambal 400 3.500 1.400.000
3 Nasi bungkus 90 6.500 585.000
4 Nasi kotak 1 protein 90 8.500 765.000
5 Nasi kotak 2 protein 90 10.000 900.000
6 Snack biasa 90 2.000 180.000
7 Snack special 90 3.500 315.000
8 Kue kering/basah 400 600 240.000
Jumlah 5.785.000
jika dihitung dalam 1 tahun, maka total penjualan = 312 hari x 5.785.000
= 1.804.920.000
Estimasi biaya produksi/ hari
Biaya bahan baku 3.922.000
Biaya koki 230.000
Biaya bahan bakar gas(3 x 80.000) 240.000
Biaya bahan bakar minyak tanah(12x 3500) 42.000
Total biaya produksi per hari 4.434.000
Total biaya produksi 1 tahun 312 x 4.434.000 = 1.383.720.000
Estimasi Cash Flow
Penjualan 1.804.920.000
Harga pokok produksi (1.383.720.000)
Laba kotor 421.200.000
Biaya operasi
Biaya penjualan :
Sewa tempat 4.000.000
Koki (1.000.000 X 6 ) 12 72.000.000
Gaji pekerja 67.200.000
Biaya Kredit Motor (600.000 X 2) 12 14.400.000
Biaya penyusutan aktiva tetap 5.149.000
Biaya listrik 6.000.000
Biaya iklan 1.000.000
Biaya asuransi 5.000.000
Biaya telepon 6.000.000
Biaya transportasi 17.160.000
Biaya perlengkapan 5.000.000
Biaya rupa-rupa penjualan 2.000.000 +
Total biaya penjualan 204.909.000
Biaya adm dan umum :
Gaji pegawai 114.000.000
Biaya sumbangan 1.000.000
Biaya rupa-rupa adm dan umum 1.000.000 +
Total biaya adm dan umum 116.000.000
Total biaya operasi 320.909.000 -
Laba operasi 100.291.000
Pajak laba 25 % 25.072.750 -
Laba bersih setelah pajak 75.218.250
Operational cash flow = 75.218.250 + 5.149.000
= 80.367.250
Bagi Hasil (75.218.250)
Kerja sama 3 tahun
Investor 60 % : Rp. 45.130.950,- X 3 Rp. 135.392.850,-
Pengelola 40 % : Rp. 30.087.300,-
Kerja sama 4 tahun
Investor 50 % : Rp. 37.609.125,- X 4 Rp. 150.436.500,-
Pengelola 50 % : Rp. 37.609.125,-
Kerjasama 5 tahun
Investor 40 % : Rp. 30.087.300,- X 5 Rp. 150.436.500,-
Pengelola 60 % : Rp. 45.130.950,-
Lampiran IV
Profil Pengelola
1. Nama : AGUS SUDARMAWAN
Ttl : Tj. Karang, 21 Juli 1984
Agama : Islam
Golongan darah : O
Pendidikan Akhir : S1 Fakultas TEKNIK UWK
Pengalaman Organisasi :
LPI FHUA Ketua Bidang Syiar Islam 2004-2005
KAMMI Ketua Komisariat Sosial 2005-2007
DLM FHUA Wakil Ketua 2006-2007
PAHAM Staf PUSDIKLAT 2006-2009
FOSMI Agam Sekum 2007-2009
Pengalaman Pelatihan :
Studita LPI FHUA 2003
Latihan Kepemimpinan I KAMMI Unand 2003
Latihan Mentor 2004
Latihan Kepemimpinan I Unand 2005
Latihan Kepemimpinan II Unand 2006
Tarining Of Trainner Kaboa Bandung 2006
Latihan Kepemimpinan II KAMMI Riau 2008
Pengalaman Kerja :
Krew Radio MMFM Surabaya 2005-2007
Surveyor 2005
Trainner SAM 2006
Surveyor InCost 2007
Manager AF catering 2008
Dewan Direksi Cendana Catering 2008
2. Nama : Reni Anggraini Jufri
Ttl : Dumai, 26 Juli 1986
Agama : Islam
Golongan darah : O
Pendidikan Akhir : S1 Fakultas Hukum Unand
Pengalaman Organisasi :
Sekretaris P3M LPI FHUA
Koordinator P3M LPI FHUA
Staf KESMA BEM KMUA
Pengalaman Pelatihan :
Studita LPI FHUA 2004
Latihan Kepemimpinan I KAMMI 2005
Les Computer
Bahasa Inggris
3. Nama : Hainum Mawaddah Aceh
Ttl : Gunung Sitoli , 2 November 1986
Alamat : Jln. Binuang Kampung Dalam no.17
Hobbi : baca novel,masak,hiking,traveling,baca puisi,basket
Pendidikan : Mahasiswa FHUA
Pengalaman Organisasi :
Ketua .keputrian LPI FHUA(2007-2008)
Koord.litbang PERMAHI(2008)
Sie pengajian dan PHBI forum mahasiswa islam sumut(2007-2008)
Ketua komisi A DPM KM Unand(2008-2009)
MPM KM UNAND(2008-2009)
Dewan direksi Cendana Catering (2008- dst)
Manager Marketing produksi Cendana Catering (2008-dst)
Trainer Mizan Training Centre (2008-dst)
Marketing Mizan Training Centre(2008-dst)
Kepanitiaan lainnya..
SURAT PEJANJIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : AGUS SUDARMAWAN
Tempat / Tanggal Lahir : Tanjung Karang/ 21 Juli 1984
Agama : Islam
Alamat : Jl Kampung Dalam No 17 Kel Binuang Kampung Dalam, Kec SUKOMANUNGGAL SURABAYA
Dalam hal ini disebut sebagai Pihak Pertama
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : ……………………………………………………………
Tempat / Tanggal lahir : ……………………………………………………………
Agama : ……………………………………………………………
Alamat : …………………………………………………………….
Dalam hal ini disebut sebagai Pihak Kedua
Pihak Pertama dan Pihak Kedua dengan ini menerangkan bekerjasama dalam Usaha Cendana Catering (untuk selanjutnya disebut perjanjian) dengan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
Ruang Lingkup Perjanjian
Pihak Pertama dalam hal ini bertindak sebagai pengelola saham Cendana Catering dan
Pihak Kedua dalam hal ini bertindak sebagai investor Cendana Catering.
Pasal 2
Hak dan Kewajiban
Dalam perjanjian ini Pihak Pertama dan Pihak Kedua memiliki hak dan kewajiban:
1. Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
a. Pada saat perjanjian ini ditandatangani, Pihak Pertama berkewajiban bertanggung jawab dan mengelola penuh produksi Cendana Catering serta memberikan laporan keuangan setiap 4 bulan.
b. Kemudian Pihak Pertama berhak menerima gaji dan pembagian hasil dari laba bersih.
2. Hak dan Kewajiban Pihak :
a. Pihak Kedua berkewajiban mempercayai secara penuh pengelolaan pada Pihak Pertama dan menyerahkan investasi sesuai kebijakan Pihak Pertama.
b. Kemudian Pihak Kedua berhak menerima laporan keuangan setiap 4 bulan dan menerima pembagian dari laba bersih.
Pasal 3
Periode Kerjasama
Kerjasama dilakukan selama ......................., dimulai dari......................................dan
dapat diperbaharui sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
Pasal 4
Pemutusan Kerjasama
1. Pemutusan kerjasama sepihak dalam periode kerjasama dari Pihak kedua maka investasi hanya dikembalikan 50% dari total investasi, jika pemutusan kerjasama dari Pihak pertama maka investasi akan diganti 50%.
2. Kerjasama berakhir apabila keadaan Overmakh (bencana alam)
Pasal 5
Nilai Investasi
1. Pihak Kedua berinvestasi berupa uang sejumlah Rp. 500.000,- (lima ratus Ribu Rupiah).
Nilai tersebut adalah ketentuan yang telah dibuat oleh Pihak Pertama.
2. Kedua sepakat memberikan investasi sebanyak.......... lembar saham kepada Pihak Pertama.
Pasal 6
Pembagian Hasil Keuntungan
Pembagian keuntungan antara kedua belah pihak adalah 50% : 50%, pembagian hasil keuntungan disesuaikan dengan nilai investasi dan akan dibagikan setiap emapat bulan dari usaha berjalan.
Pasal 7
Perihal Kerugian
Pembagian kerugian antara kedua belah pihak adalah 50:50 %, pembagian kerugian disesuaikan dengan nilai investasi.
Pasal 8
Ketentuan lain akan diatur kemudian secara bersama dengan catatan:
1. Perubahan maupun penambahan dari perjanjian ini hanya berlaku apabila dituangkan dalam perjanjian yang ditandatangani oleh kedua pihak dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
2. Surat Asli perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) masing-masing bermateraika cukup dan telah ditandatangani asli oleh kedua pihak sehingga masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama, dengan masing-masing mendapatkan satu eksemplar.
Pasal 9
Perselisihan
Jika terjadi perselisihan antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua mengenai perjanjian dikemudian hari akan diselesaikan secara musyawarah/ kekeluargaan, namun jika musyawarah menemui jalan buntu maka kedua belah pihak sepakat menyelesaikannya lewat jalur hukum dan memilih Pengadilan Negeri Padang sebagai tempat penyelesaiannya.
Demikian surat perjanjian ini dibuat dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani serta tanpa paksaan dari pihak manapun, perjanjian ini disepakati dan ditandatangani …………
Tandatangan
Pihak Pertama Pihak Kedua
Prioritas usaha
A. Sarapan
1. Target Produksi min 500 porsi
Asumsi
No. Target Produksi Kondisi
1. Asrama 500 porsi B
2. Asrama, Kos & wisma 200, 300 porsi A
3. Kos & wisma 500 porsi B
4. Umum 500 porsi C
Wilayah pasar:
1. Asrama
2. Kos-kosan dari gerbang sampai koto tingga
3. Perumahan Palimo dan lain-lain
B. Sambal
1. Target Produksi min 500 porsi
Asumsi
No. Target Produksi Kondisi
1. Asrama 500 porsi B
2. Asrama, Kos & wisma 200, 300 porsi A
3. Kos & wisma 500 porsi B
4. Umum 500 porsi C
2. Wilayah pasar :
1. Asrama
2. Kos-kosan dari gerbang sampai koto tingga
3. Perumahan Palimo dan lain-lain
C. Pondok Baselo
1. Target Produksi min 200 porsi
Asumsi
No. Target Produksi Kondisi
1. Mahasiswa 200 porsi A
2. Pelajar 200 porsi B
3. Mahasiswa & pelajar 200 porsi B
4. Umum 200 porsi C
2. Wilayah pasar :
1. Asrama
2. Kos-kosan dari gerbang sampai koto tingga
3. Perumahan Palimo dan lain-lain
D. Kue Kering/ basah
1. Target Produksi min 1000 potong
Asumsi
No. Target Produksi Kondisi
1. Toko On 10 kotak + 10 bungkus A
2. Toko Ida Pasar 10 kotak + 10 bungkus A
3. Toko Ayu 10 kotak + 10 bungkus A
4. Toko Ida Thamrin 10 kotak + 10 bungkus A
5. Toko Amanah 10 kotak + 10 bungkus A
6. Toko Nando 10 kotak + 10 bungkus A
7. Singgalang 10 kotak + 10 bungkus A
8. Mitra purus 10 kotak + 10 bungkus B
9. Citra Andalas 10 kotak + 10 bungkus B
10. Yossi AT 10 kotak + 10 bungkus B
11. Yossi tabing 10 kotak + 10 bungkus B
12. Yossi Adinegoro 10 kotak + 10 bungkus B
13. One bay pass 10 kotak + 10 bungkus C
14. Toko Amanah pasbar 10 kotak + 10 bungkus C
15. Toko lain-lain (5 toko) 25 kotak + 50 bungkus C
Diposting oleh Agus Sudarmawan - 06110020 di 17.39 0 komentar
Label: PROPOSAL USAHA
Ringkasan kuliah bagian 14
1. Pemasaran & Penjualan
a) Pasar
* Tujuan atau sasaran pelemparan produk
* Tempat bertemu & transaksi antara penjual dan pembeli (suply & demand)
b) Pangsa Pasar
* Bagian pasar yg akan kita raih dengan memper timbangkan produk atau jasa yg sama dari para pesaing, dari berbagai segi, misalnya ; harga, kualitas, pelayanan dll.
c) Pemasaran
* Bagian organisasi perusahaan yg melakukan perencanaan dan pelaksanaan dalam memasar kan produk atau jasa, dengan memperhatikan segala pertimbangan dan bersifat strategis
d) Pemasar
* Orang yang melakukan
e. Penjualan
* Penjualan (Sales) ; Pelaksanaan dari tujuan perencanaan pemasaran. Pada tahap ini terjadi transaksi jual-beli antara penjual dan pembeli (konsumen)
f. Tenaga Penjual
* Orang yang melakukan penjualan prduk dan jasa. , bandingkan dg “ Salesperson”
g. Salesmanship
* Suatu kemampuan (pengetahuan, pengala man, teknik, seni, kiat dsb ) yang harus dimiliki oleh tenaga penjual.
h. Penjual
* Penjual produk atau jasa baik dlm b
entuk perorangan maupun
i. Pembeli
* Pihak yang mengeluarkan uang untuk mendapatkan produk atau jasa dari penjual, baik perorangan maupun perusahaan.
j. Konsumen
* Pemakai atau yang memanfaatkan barang atau jasa yang dijual
Pemasaran
Definisi : Suatu upaya produsen produk atau jasa untuk dapat mengidentifikasi calon-2 pembeli yg akan dijadikan suatu parameter dalam membuat rancangan bisnisnya. Untuk mengidentifikasi calon pembeli tersebut, produsen terlebih dahulu membuat rencana pemasaran dalam bentuk; study, survey, riset, jajak pendap
3. Salesmanship
Berbagai macam perasaan seorang Salesman
* Malu tidak diterima
* Malu ditolak, tidak dibeli
* Malu harga terlalu mahal
* Malu produk dikatakan buruk, jelek dll
* Malu dilecehkan
* Malu Pembeli tidak puas
Diposting oleh Agus Sudarmawan - 06110020 di 17.27 0 komentar
Label: materi kuliah
Ringkasan kuliah bagian 13
Teknik Penanganan Resiko
1. Menanggung Resiko Sendiri
* Tidak perlu membayar uang premi
* Tidak berurusan dengan Birokrasi
* Resiko ditanggung sendiri
* Tidak dapat ganti rugi
2. Penanganan Resiko Oleh Pihak Lain
3. Keuntungan
* Tidak semua resiko yang diderita ditanggung sendiri
* Memperoleh ganti rugi dari pihak penanggung resiko
4. Kerugian
* Membayar premi secara berkala
* Permohonan menjadi anggota asuransi
* Jika ada musibah perlu pengajuan klaim
2. Ditinjau dari Segi Hukum
3. Ditinjau sebagai lembaga terhadap kebutuhan peralihan Resiko
4. Ditinjau dari Aliran Asuransi
Asuransi Kerugian
Ditinjau dari segi Hukum
* Pengertian autentik tertuang dalam pasal 246 KUHP
* Asuransi adalah perjanjian, dimana seorang penang gung mengikatkan diri pada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk memberikan penggantian, yang karena suatu kelebihan, kerusa kan, kehilangan, keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tentu.
Ditinjau sebagai Lembaga terhadap kebutuhan peralihan risiko
* Asuransi atau pertanggungan didalamnya selalu mengandung pengertian RISIKO
* James L.Astheaen ; dalam buku ; Risk & Insurance, Asuransi adalah suatu Institut yang direncanakan guna menangnani RISIKO
* Robert I. Mehz & Emerson Cammack ; Pemindahan RISIKO itu lazim dinamakan asuransi
Ditinjau dari Aliran Asuransi
* Aliran Transfer : Asuransi adalah pemindahan Risiko murni dari tertanggung kepada Penanggung
* Aliran Teknik; Asuransi adalah alat sosial untuk mengurangi risiko, sehingga kerugian yang dapat diramalkan dipikul merata oleh semua anggota yang tergabung dalam kelompok tersebut
* Aliran Gabungan ; Asuransi adalah alat sosial untuk mengumpulkan dana guna mengatasi kerugian yang tak tentu yang dilaksanakan melalui pemindahan risiko
Jenis Asuransi
2.1. Asuransi Kerugian
a) Asuransi Kebakaran, Jenis polisnya adalah ;
* Polis Terbuka (Open Policy)
* Polis dengan harga taksiran (Valued Policy)
* Polis dengan syarat membangun kembali
* Polis maksimum deklarasi
b) Asuransi Pengangkutan Laut
2.1. Asuransi Kerugian
a) Asuransi Pengangkutan Laut
* Total Loss Only (TLO), mengganti ganti rugi barang rusak, berlaku u/ barang bukti (tanpa pengepakan)
* Free of Particular Avarage (FPA), memberi ganti rugi terhadap kerugian total loss dan kerugian umum
o With Avarage (WA)
o Franchise Clause
o All Risk
o All Loss Demage
2.1. Asuransi Kerugian
a) Asuransi Darat, Sungai & Perairan Pedalaman
Dalam hal ini polisnya menyebutkan :
* Waktu perjalanan harus sesuai
* Apakah perjalanan dilakukan secara terputus-putus atau tidak, atau sebagian demi sebagian
* Nama Nakhoda, Expeditur
2.1. Asuransi Kerugian
a) Asuransi Kendaraan Bermotor
Peristiwa yang ditanggung dalam hal ini
* Pencurian kendaraan bermotor atau suku cadangnya
* Kerusakan akibat kebakaran, peledakan, kecelakaan, benturan dll.
* Ongkos kirim atau angkutan
* Pembayaran untuk avary umum
2.2. Asuransi Pertanggungan Jiwa
1. Jenis-2 Asuransi Jiwa, ialah ;
A. Endowment Insurance
B. Term Insurance
Fungsi Asuransi Jiwa, ialah ;
A. Menciptakan stabilitas sosial yang mantap
B. Pasar asuransi jiwa, mengurangi beban pemerintah
C. Pendapatan bagi Pemerintah
D. Menghimpun tabungan masyarakat
E. Terciptanya persyaratan kredit perbankan
Diposting oleh Agus Sudarmawan - 06110020 di 17.19 0 komentar
Label: materi kuliah
Kamis, 15 Januari 2009
Ringkasan kuliah bagian 12
1. Pendahuluan
Risiko kegagalan dalam enterpreneurship adalah sama dengan peluang kesuksesan.
Risiko tidak mungkin dihindari. Semakin besar rencana keuntungan suatu usaha semakin besar peluang resiko yang terjadi
1. Pengertian Risiko
* Risiko kesempatan/peluang terjadinya kerugian
* Risiko problem terjadinya kerugian
* Risiko adalah suatu ketidakpastian
* Risiko adalah penyimpangan (deviasi) aktual dari yang diharapkan
* Risiko adalah probabilitas suatu hasil akan berbeda dari yang diharapkan
2. Penyebab Terjadinya Risiko
* Salah perencanaan (produksi, pasar & harga)
* Salah antisipasi pasar dan kapital (modal)
* Penyebab internal Organisasi (manajmen, arus kas, akunting, anggaran, dll)
* Penyebab eksternal organisasi
* Kurang kontrol, timbul deviasi
3. Jenis-2 Risiko
Risiko datang dari dalam manusia sendiri ( Jasma ni, Rohani & Sosial) dan Lingkungan alam, Jenis-2 Risiko dibedakan sbb :
* Risiko Murni
* Risiko Spekulatif
* Fundamental Risk
* Particular Risk
Risiko yang muncul dalam perjalanan usaha
a) Risiko Internal
* Risiko marketing penjualan
* Risiko Teknis
* Risiko fisik
* Risiko ekonomis
* Risiko capital
b) Risiko Eksternal
* Risiko Politis
* Risiko fisik
* Risiko ekonomis
* Risiko Teknis
Menyiasati Risiko Bisnis
1. Buat perencanaan bisnis sebaik-2nya, realistis & perhatikan semua aspek terkait, antara lain
* Pasar, kompetitor, SDM, Teknologi, proses produksi
* Analisis keuangan, Hukum, Infrastruktur & Mitra Usaha
* Pasokan bahan baku, Subkontraktor, Suplier
* Sumber keuangan (Modal), Lokasi, Politik, Keamanan, Sosial Budaya & Moneter
2. Lindungi kemungkinan risiko, (misal asuransi)
Cara Positif Memandang Kegagalan
1. Kegagalan adalah bahan evaluasi diri
2. Pelajaran berharga untuk tidak diulangi
3. Nilainya sama dengan kesuksesan
4. Setiap orang sukses pasti pernah gagal
5. Sebagai motivasi & cambuk untuk lebih maju dan sukses
6. Merupakan sukses yang tertunda
7. Mungkin yang terakhir sebelum meraih sukses
Diposting oleh Agus Sudarmawan - 06110020 di 23.35 0 komentar
Label: materi kuliah
Ringkasan kuliah bagian 11
Faktor Penting Pergaulan
1. Saling mengerti & memahami (mutual understanding)
2. Saling bermanfaat (mutual benefit)
3. Saling menerima dan memberi (take & give)
4. Saling mempercayai (mutual trust)
5. Amanah, tidak munafik (comitment)
Manfaat Pergaulan
* Kenal dan dikenal
* Mengenali kekuatan & kelemahan diri sendiri
* Menjadi orang yang percaya diri
* Mengenali potensi yang dimiliki
* Menambah wawasan
* Memiliki rasa humor
* Menunjang karir & pekerjaan
Bergaul Harus Dibiasakan
Tidak cukup mengerti dan menyadari pentingnya bergaul, tapi enterpreuner harus memiliki kemampuan bergaul dengan latihan & membiasakan sebagai :
* Hasil olah pikir (tumbuh pola pikir rasional, realistis & pragmatis)
* Hasil olah rasa ( tumbuh jiwa empati dan sikap simpati)
* Hasil ucapan (saling komunikasi dg baik, saling mengerti dan tukar informasi)
* Hasil perbuatan, karya nyata & prestasi
3. Personal Networking
Dlm bhs Inggris; Networking = Schmoozing, artinya ; pergaulan. Dua katagori Networking Networking terencana (strategis
Orang yg dihubungi dg maksud tertentu, biasanya ada pihak mediator
Networking tidak terencana (serendipity)
Pertemuan kebetulan (tidak terencana0, yang akhirnya mengarah saling menguntungkan
Hendaknya anda memperkembangkan kesopanan yang setinggi-tingginya, sehingga tindak-tanduk anda yang baik itu memang sesuai dengan kesopanan batin anda.
Bertolak dari motif-motif yang mulia, jujur dalam menilai sesuatu, berusaha dalam memahami pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan sesama, untuk dalam perbincangan kadang-kadang berdam pada waktu yang tepat, itulah beberapa cara yang bisa menumbuhkan rasa kesopanan anda
Gagasan-gagasan, pikiran yang segar dan membangun, yang menimbulkan cara-cara yang bersusila, sungguh merupakan suatu milik yang berharga sekali. Dengan sikap ramah tamah, anda dengan mudah bisa merebut hati orang lain sehingga menjadi kawan untuk seumur hidup
Diposting oleh Agus Sudarmawan - 06110020 di 23.29 0 komentar
Label: materi kuliah
Ringkasan kuliah bagian 10
Perusahaan Waralaba/Franchise
Merupakan salah satu sistem atau model distribusi yang digunakan produsen untuk mengirimkan barang kepada konsumen dan melakukan distribusi yang berkembang
1. Latar Belakang
- Franchise dari bhs perancis “ franchir” artinya : membebaskan dari perbudakan
- Arti Umum; memberi hak positif utk melakukan atau menggunakan sesuatu secara komersial
- Pada umumnya hak tersebut mencakup penggunaan nama atau metode kerja yang telah dikenal dan dimiliki oleh orang lain
- Waralaba Pabrik-Pengecer
- Pabrik memberi ijin pada Pengecer untuk menyimpan & memasarkan produknya
- Contoh ; kendaraan bermotor, peralatan pertanian, produk minyak & gas, sepatu dll
- Waralaba Pabrik-Grosir
- Franchise melakukan aktivitas produksi dan mendistribusi kan & mengawasinya pada pengecer
- Contoh ; produk minuman, bir, fanta, coca cola, the botol dll
Berupa perjanjian Kontrak; mengatur
1. Kebebasan melakukan & menggunakan merk
2. Pengendalian & distribusi produk / jasa
3. Sistem pembayaran,
4. Perpanjangan kontrak
5. Pemeliharaan standar operasi
6. Pengendalian manjemen, pengambilan keputusan bersama, pertukaran SDM, pelatihan dll
Keunggulan & Kekurangan Franchise
1. Keunggulan
* Bantuan & Pelatihan Manajemen
* Konsep perusahaan, Produk & Nama yang telah dikenal
* Bantuan Keuangan
* Kepemilikan
2. Kelemahan
* Biaya Awal Tinggi
* Pembatasan Kebebasan Beroperasi
* Kepemilikan Orang lain (Tidak dapat menjadi milik sendiri)
Diposting oleh Agus Sudarmawan - 06110020 di 23.18 0 komentar
Label: materi kuliah
Ringkasan kuliah bagian 9
Perusahaan Keluarga
Ciri dari perusahaan ini adalah, adanya keterlibatan keluarga baik dalam hal kepemilikan (saham) maupun dalam opersaional perusahaan. Biasanya pengambilan keputusan dilakukan non formal (bersifat kekeluargaan)
Perusahaan Keluarga
1. Keterlibatan Keluarga dalam perusahaan
2. Hubungan antara keluarga & Perusahaan
3. Prioritas Kepentingan antara Keluarga & Perusahaan
4. Faktor Positif & Negatif Keterlibatan keluaraga
5. Peran Hubungan Keluarga
6. Potensi Konflik
7. Susksesi Perusahaan
1. Keterlibatan Keluarga
* Dua atau lebih anggota keluarga yang terlibat
* Lingkup dan skala keterlibatan
* Variasi keterlibatan
2. Hubungan antara keluarga & perusahaan
1. Perusahaan bertujuan mencari laba sesuai etika bisnis yang berlaku
2. Keluarga bertujuan mencari kesejahteraan
3. Perlu pemahaman & persepsi yang sama
4. Tidak boleh ada perbedaan kepentingan
5. Kultur dan manajemen perusahaan dibedakan dengan rumah tangga
3. Prioritas Kepentingan
1. Tentukan prioritas kepentingan keluarga dan kepentingan perusahaan
2. Pengambilan keputusan cukup sulit
3. Hubungan kerja antara pimpinan dan non pimpinan
4. Kadang kepentingan lebih diprioritaskan dari pada kepentingan perusahaan
5. Kebijakan lebih dipengaruhi hubungan keluarga dari pada kepentingan perusahaan
4. Faktor positif keterlibatan keluarga
1. Hubungan antar keluarga secara karakteristik dan kepribadian sudah dikenal sebelumnya
2. Faktor komunikasi lebih mudah
3. Rasa kebersamaan memiliki perusahaan dapat memberikan motivasi kerja keras
5. Peran hubungan keluarga
1. Akan berkembang secara berkesinambungan
2. Pengelolaan secara seimbang antara bisnis dan keluarga, terutama skala prioritas waktu dan aktivitas
3. Sejak dini telah dipikirkan “suksesi “ untuk generasi penerusnya.
4. Minat anak sebagai calon penerus thd dunia bisnis
6. Potensi Konflik Perusahaan Keluarga
1. Perbedaan perangai, kebiasaan dan bakat yang berbeda dari anggota keluarga
2. Munculnya anggota baru karena adanya pernikahan dan kelahiran anak/cucu
3. Pembagian warisan
7. Suksesi Kepemimpinan
1. Tekanan & Kepentingan dari pihak luar
* Anggota keluarga
* unsur di luar keluarga
2. Konflik dalam keluarga
3. Kejadian tidak terduga
8. Kejadian Memaksa Suksesi
1. Kematian & Masalah Warisan
2. Sakit dan ketidakmampuan fisik
3. Patah semangat & Pengunduran diri (pensiun), atau secara mendadak
4. Kemunduran usaha
Diposting oleh Agus Sudarmawan - 06110020 di 23.14 0 komentar
Label: materi kuliah
Ringkasan kuliah bagian 8
Perusahaan Kecil
* Bidang Usaha Jasa : Salon kecantikan, SPBU, restoran, cuci cetak film,
* Pedagang Eceran : toko roti, toko buku & majalah, toko kaset & CD,
Grosir ; merupakan perantara antara produsen dan konsumen, misal ; makanan, minuman, pakaian, peralatan rumah tangga, bahan bangunan, dll
1. Memulai & Mengelola Pers. Kecil
* Komitmen
* Pilihan bidang usaha (barang /jasa)
* Mendirikan perusahaan baru atau membeli perusahaan lain
* Menjadi pelaku pasar
* Informasi (internet, yellow page, majalah, koran, dll)
2. Membuka Perusahaan Kecil
1. Perencanaan Usaha
2. Pembiyaan Modal
3. Pengenalan pasar
4. Pengelolaan karyawan
5. Pencatatan Akuntansi
3. Perencanaan Perusahan
1. Uraian ringkas industri & produk atau jasa yang ditawarkan
2. Analisis pasar, kebutuhan produk dan sifat persaingan
3. Rencana pemasaran (lokasi, lambang, iklan dan peragaan)
4. Rencana Operasi (forcasting, proyeksi keuangan, prosedur akuntansi dan persyaratan SDM)
5. Rencana Permodalan
4. Pembiayaan Perusahan
1. Investasi Pemilik
* Tabungan pribadi, jual mobil, saham dll
2. Investasi dari Keluarga dan Teman
* Hati-2 dalam pengelolaan
* Adanya pemisahan yg jelas dg uang pribadi
3. Perbankan
* Kredit UKM
* Perlu proposal
5. Kelebihan Perusahan Kecil
1. Fleksibel Dikelola pemiliknya, cepat bereaksi thd perubahan pasar, pengembangan ide produk lebih cepat
1. Lebih jelas dalam pengoperasian Lebih sederhana dibanding perusahaan besar, jumlah pekerja sedikit, beroperasi dengan modal kecil,
1. Pelayanan yang akrab Lebih memungkinkan pelayanan dilakukan akrab & santun, perhatian konsumen lebih besar
6. Kekurangan Perusahan Kecil
1. Keterbatasan kecakapan Manajerial
Pemilik biasanya kurang memiliki variasi keterampilan, banyak yang tidak professional
2. Kesulitan Pengembangan Dana
Sulit mendapatkan dana pembiayaan, bersaing dengan perusahaan besar untuk mendapatkan dana investasi, bunga bank lebih besar pada perusahaan kecil. Penyan-dang dana biasanya kurang percaya
7. Faktor-2 Penyebab Kegagalan
1. Jumlah Pesaing, tidak ada pembeli, sulit melakukan perubahan,
2. Tingkat bunga tinggi, kekurangan modal
3. Perekonomian tidak menentu
4. Kesalahan Manajemen, rencana perusahaan kurang jelas
5. Kesulitan Pengembangan Dana
8 . Upaya Untuk Keberhasilan
1. Pertumbuhan Penjualan
* Alasan ;Konsumen menyukai produk / jasa yg dibeli
* Cara mengetahui ;Pertumbuhan melebihi yang terjadi pada periode yang sama pada tahun sebelumnya,
* Cara mengembangkan :mengetahui alasan konsumen membeli kembali
Diposting oleh Agus Sudarmawan - 06110020 di 23.08 0 komentar
Label: materi kuliah
Ringkasan kuliah bagian 7
Perencanaan Modal Perusahaan
1. Sumber Permodalan
2. Utang vs Ekuitas
3. Merencanakan Pinjaman
4. Strategi Pengajuan Pinjaman
5. Persetujuan Pinjaman
6. Sumber Pendanaan Lain
7. Pembiayaan Ekuitas
8. Pasar Modar Ventura
1.1. Modal Diri
1. Bentuk pengetahuan, pengalaman, keterampilan, kesehata jasmani & rohani, dukungan keluarga (suami / istri & anak),
2. Bagi mereka yang pandai, kreatif, inovatif, modal diri dapat berkembang dalam bentuk penemuan, penelitian & karya-2 lainnya dapat dipatenkan sebagai “ modal intlektual “ dalam bisnis
3. Jika tidak dapat didaftarkan sebagai hak paten dapat didaftarkan sebagai “ hak cipta “
1.2.Modal Materi Sendiri
1. Biasanya didapat dari ; penyisihan hasil usaha ; gaji, ngobyek, dagang atau warisan
2. Modal materi dapat dijaminkan (sebagai agunan atau kolateral) untuk pinjaman, kredit dll
3. Modal materi yang paling bagus untuk agunan adalah kendaran bermotor ( merk, tahun & kondisi ), sertifikat tanah, rumah, deposito dan logam mulia
1.3. Modal Usaha
1. Modal Usaha dapat berupa Utang dan Ekuitas
2. Ekuitas (kekayaan) ; dicantumkan sebagai saham perusahaan dan dicatat dalam neraca perusahaan sebagai kekayaan.
3. Penambahan modal dan pengembangannya dapat melalui bursa saham atau go public atau menjual obligasi
4. Kinerja perusahaan dapat diukur dari ratio utang dan ekuitas (debt equity ratio)
1.4. Jenis Modal
Modal Investasi ; Digunakan untuk pembelian atau pengadaan untuk menunjang proses produksi. Yang termasuk Modal Investasi :
* Pembelian Tanah (utk. Pabrik, kantor, gudang,
* Pembangunan Pabrik
* Pengadaan Peralatan (Mesin, alat berat dll)
* Peralatan Kantor (komputer, meja, almari dll)
Modal Ekuitas : Uang yang diinvestasikan perusahaan tanpa obligasi legal untuk membayar jumlah pokok / bunga untuk investasi tersebut. Modal ekuitas dapat ditingkatkan melalui go public atau penjualan saham pada bursa efek. Manfaat go pubic adalah :
* Ukuran jumlah modal : Salah satu cara tercepat untuk peningkatan modal
* Likuiditas : pasar umum memberikan likuiditas, karena siap menjual saham
* Nilai : Pasar menempatkan saham perusahaan bergantiaan pada koorporasi
* Citra : dipandang sebgai perusahaan kuat, bonafid dll
Modal Ventura : sumber dana ekuitas yang penting, terdiri dari para profesional berpengalaman yg memberi kan jasa keuangan pada perusahaan baru berkembang, meliputi
* Modal awal & ekspansi
* Riset pasar & pemasaran, strategi, konsultasi manajemen, audit manajemen & evaluasi
* Bantuan negosiasi perjanjian teknis
* Bantuan sistem manajemen & akuntansi
* Bantuan pengelolan SDM dan perjanjiaan kerja
* Bantuan pengeloaan resiko & program asuransi
* Panduan penerapan berbagai peraturan pemerintah
* Hubungan dengan konsumen prospektif, pemasok dan ll.
Diposting oleh Agus Sudarmawan - 06110020 di 23.04 0 komentar
Label: materi kuliah
Ringkasan kuliah bagian 6
Pengembangan Rencana
Perencanaan perlu Formulasi Tujuan &, Arah Masa Depan Perusahaan. Faktor-2 Penting Perlu Diperhatikan
* Tujuan yang realistis (spesifik, diukur & diatur )
* Pengembangan Rencana
* Perencanaan perlu Formulasi Tujuan &, Arah Masa Depan Perusahaan. Faktor-2 Penting Perlu Diperhatikan
* Tujuan yang realistis (spesifik, diukur & diatur )
* Komitmen (keluarga, partner & karyawan)
* Titik Awal (perkembangan dapat dievaluasi secara berkala)
* Fleksibilitas (kendala diantisipasi & strategi alternatif diformulasikan)
* Menghindari Perangkap Tersamar Dalam Perencanaan
* Rencana Perusahaan
* Manfaat Rencana Perusahaan
* Mengembangkan Visi Rencana Perusahaan
* Rencana Perusahaan yang Lengkap
* Panduan Menyusun Rencana Perusahaan
* Elemen Rencana Perusahaan
Menghindari Perangkap Tersamar Dalam Perencanaan
• Tidak Punya Tujuan Realistis
o Tujuan yang akan dicapai lemah
o Alokasi Waktu tidak cukup
o Prioritas Pekerjaan kurang detail
o Langkah mengambil tindakan kurang
• Kegagalan Mengantisipasi Kendala yang timbul dalam Promo
o Kurang Antisipasi problem yang akan datang
o Lemahnya perencanaan
o Tidak ada perencanaa alternatif
• Rencana Perusahaan
o Dokumen tertulis tentang perusahaan yang diusulkan, berupa ilustrasi status perusahaan saat diusulkan, kebutuhan yg diperlukan dan proyeksi hasil perusahaan,
o Dijelaskan aspek perusahaan : proyek, pemasaran, riset, manajmen, resiko, modal dan jadwal
o Sebagai proposal untuk memperoleh modal, pinjaman atau investasi
A. Manfaat Internal (bagi Enterpreneur)
1) Memandang usahanya kritis & Obyektif terkait ; waktu, usaha, riset dan disiplin
2) Cermat dalam berasumsi tajam dalam analisa persaingan, ekonomi dan finansial
3) Dapat mengukur perbandingan prediksi dengan hasil nyata, (terkait tujuan & sasaran)
4) Sebagai alat komuniaksi antar enterpreuneur dan sarana operasioanal untuk pedoman
Diposting oleh Agus Sudarmawan - 06110020 di 22.57 0 komentar
Label: materi kuliah
Ringkasan kuliah bagian 5
Perencanaan Strategis
1. Arti Perencanaan Usaha
2. Sifat Perencanaan Strategis
3. Visi Wirausahawan
4. Kelemahan Perencanaan Strategis
5. Nilai Perencanaan Strategis
6. Implementasi Perencanaan Strategis
Bagi Pihak Dalam
* Perencanaan Dalam Dokumen Tertulis
* Perkembangan aplikasinya dapat diketahui & dipantau dg jelas
* Perencanaan tertulis bersikap formal
* Melibatkan semua pihak dalam perusahaan
(Bagi Pihak Luar )
* Pihak Luar ; Konsumen, Distributor & Investor
* Distributor : jumlah produk, kualitas
* Investor ; Lahan baru penanaman Modal, perencanaan usaha berorientasi pasar
* Sebagai prasyarat kerjasma dengan pihak kedua, mendapatkan kredit usaha
* Kunci keberhasilan mendapat investasi
Ada Lima Tahapan
* Memahami Perusahaan
* Tentukan Tujuan Jangka Pendek & Panjang
* Tentukan Tindakan Alternatif
* Implementasikan Tindakan Alternatif
* Analisis Hasil, Tindakan Langkah Selanjutnya
Pendekatan Model Strategis ;
* Penedekatan Perencanaan Titik Awal
* Gunakan Tititk Awal Logis & Praktis
* Hindari Kesalahan Fatal sebab Dalam Pertimbangan Bagian Penting Perencanaan
* Metodologi berdasarkan Umpan Balik
Proses Perencanaan Operasional
* Mengacu Jangka Pendek & Panjang
* Rencana Operasional
* Perlu dibentuk Kebijaksanaan Operasioanal Dalam ; Keuangan, Pemasaran, Produksi dan Manajemen.
* Kebijaksanaan Operasional; Panduan Pengambilan Keputusan & Tindakan
Diposting oleh Agus Sudarmawan - 06110020 di 22.49 0 komentar
Label: materi kuliah
Ringkasan kuliah bagian 4
Apa Yang Dijual Enterpreneur (Penjual Barang & Jasa)
Pada usaha penjualan barang, maka ntuk menghadapi kompetisi dan memperoleh kepuasan pelanggan, maka Enterpreneur perlu komitmen terhadap
* Harga Bersaing dan Wajar.
* Apa Yang Dijual Enterpreneur (Penjual Barang & Jasa)
* Pada usaha penjualan barang, maka ntuk menghadapi kompetisi dan memperoleh kepuasan * pelanggan, maka Enterpreneur perlu komitmen terhadap
* Harga Bersaing dan Wajar.
* Kualitas memadai dengan yang ditawarkan
* Waktu pengantaran yang tepat daan akurat
* Layanan purna jual (after sales service)
* Tuntutan selera pasar u/ produk-2 khusus
Enterpreneur Untuk penjualan Jasa
Jasa adalah suatu kebutuhan manusia yang tujuannya untuk mendapatkan keamanan, kenyamanan, kepraktisan, penghematan waktu dll.
Enterpreneur Menjual IDE & SOLUSI:
- Latar belakang; Setiap manusia adalah unik, dan tetap ingin unik, satu sama lain berbeda dan ingin terlihat perbedaannya, antaral alin ; Jenis kelamin, etnis, agama, status pendidikan, status sosial, status ekonomi, status umur, status nikah, status profesi, dll
- Terkait status ekonomi dan status sosial, kebutuhan manusia akan terus meningkat, dari kebutuhan dasr sampai “ self esteem” (Abraham Maslow),
- Perubahan IPTEK mempengaruhi pola kebutuhan manusia
- Sistem ICT (Information & Comunication Technology), mempengaruhi perilaku dan kebutuhan manusia
- Manusia punya sifat bosan, senang pada hal-2 baru.
Kreativitas & Inovasi
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjual barang atau jasa adalah :
* Model Baru, Proses produksi
* Teknologi Baru
* Trend Baru
* Suasanan Baru
* Warna, Corak, Rasa dan warna Baru
* Bentuk dan Penampilan Baru
Pola penjualan, promosi, pelayanan & penyajian
Apa Yang Dijual Enterpreneur (Penjual Barang & Jasa)
Pada usaha penjualan barang, maka ntuk menghadapi kompetisi dan memperoleh kepuasan pelanggan, maka Enterpreneur perlu komitmen terhadap
* Harga Bersaing dan Wajar.
* Kualitas memadai dengan yang ditawarkan
* Waktu pengantaran yang tepat daan akurat
* Layanan purna jual (after sales service)
* Tuntutan selera pasar u/ produk-2 khusus
Diposting oleh Agus Sudarmawan - 06110020 di 22.41 0 komentar
Label: materi kuliah
Ringkasan kuliah bagian 3
Mutiara kata hikmah
Rosulullah SAW bersabda : “ Sesungguhnya dari sepuluh bagian (10 %) rezeki, sembilan bagian (90 %) terletak dalam perdagangan (bisnis) “. Al Hadist
- Artinya : kita hendaknya memilih perdagangan (bisnis) sebagai cara untuk memperoleh penghasilan, karena perdag angan (bisnis) merupakan penghasilan yang besar dan penuh barokah (Fadhilah Tijarah, Pustaka Ramadhan, hal ; 19)
- Pengaruh Pola pikir Tradisional
- Kurang Motivasi & Antusias
“ Antusiasme adalah keyakinan yang membara “ (George Adams )
- Sifat Insinyur yang Introvert
- Pengaruh Etos Keberhasilan yg Kurang Menghargai Proses
* Ekonomi berjalan, ada msukan untuk APBD dan APBN
* Terciptanya lapangan kerja, mengurangi pengangguran
* Tercipta kesejahteran dan ketentraman sosial
* Roda ekonomi berputar, timbul mata rantai ekonomi
* Iklim ekonomi kondusif/tumbuh, banyak investor,
* Pemerintah berwibawa, rakyat percaya dan hormat, negara akan berkembang
* Mengurangi urbannisasi, pemerataan ekonomi, keadilan sosial
Anggapan Beberapa Orang Tentang Enterpreneurship
* Mitos “ Terlalu Muda Untuk Memulai Bisnis “Impikan apa yg berani Anda impikan. Lakukan apa yang berani Anda lakukan,
dan Jadilah apa yang berani Anda inginkan (Dr. Walter Doyle Staples)
* Mitos “ Terlalu Tua Untuk Menjadi PeBisnis “
Tidak pernah ada kata terlambat untuk menjadi seorang yang Anda Inginkan
* Mitos “ Tidak Mempunyai Modal “
Kita tidak memiliki maslah uang , Yang kita miliki adalah maslah IDE (Amy Rand)
Kekayaan adalah produk dari kapasitas Pemikiran Manusia ( Robert Schuller)
* Mitos “ Tidak Punya Cukup Pendidikan “
Diposting oleh Agus Sudarmawan - 06110020 di 22.34 0 komentar
Label: materi kuliah
Ringkasan kuliah bagian 2
Pengertian Enterpreneurship
DR Soeparman Soemahamidjaya (1980) menyatakan bahwa
1. Wiraswasta diambil dari kata Enterpreneurship
2. Wiraswata, terdiri dari Wira-Swa-Sta, artinya :
- Wira artinya ; Manusia Tunggal, Pahlawan, Pendekar, Teladan Berbudi Luhur, BerjiwaBesar, Gagah Berani, Mempunyai Keagungan Watak
- Swa artinya : Berdiri Sendiri atau Mandiri
- Sta artinya ; Tegak Berdiri
3. Pada Zaman Orde Baru Wiraswasta diganti WiraUsaha
- Usaha artinya ; Bekerja atau Berbuat Sesuatu
4. Wirausaha semakin meluas, setelah INPRES RI No, 4, Th 1995 Tgl 30, Juni
1995, tentang Gerakan Nasional Membudayakan Kewirausahaan
DR Daoed Yoesoef (1981: 78) menyatakan bahwa seorang wiraswasta adalah:
1. Memimpin usaha, baik secara teknis dan/atau ekonomis, dengan berbagai aspek fungsionil seperti berikut:
- Memiliki, dipandang dari sudut permodalan, mungkin secara penuh (owner) atau secara bagian (co-owner);
- Mengurus dalam kapasitas sebagai penanggung jawab atau manager;
- Menerima tantangan ketidakpastian dan karenanya menanggung resiko ekonomi yang sulit diukur secara kuantitatif dan kualitatif;
- Mempelopori usaha baru, menerapkan kombinasi-kombisasi baru,
- Wiraswasta sebagai pionir, tokoh yang dinamis, organisator, koordinator; Penemu (inovator), peniru (imitator), dan yang berhubungan dengan ini, penyalur (supllier) untuk memindahkan teknologi.
3. Membawa usaha ke arah kemajuan, perluasan, perkembangan, melalui
- jalan kepemimpinan ekonomi, demi:
- kenaikan prestise;
- kebebasan (independency), kekuasaan dan kehormatan;
- kontinuitas usaha.
1. Manusia yg punya sikap mental, wawasan, kreativitas, inovasi, ide, motivasi, cita-cita dll.
2. Berusaha keras atau berproses utk mengisi peluang dalam usaha jasa atau barang untuk tujuan ekonomi
3. Utk mendapatkan laba dan pertumbuhan usaha
4. Berhubungan dengan pembeli atau pelanggan yg butuh jasa atau barang yg dijualnya dengan memberikan kepuasan
5. Berani menghadapi segala tantangan dan resiko, tetapi penuh perhitungan
Banyak Penulis yg memberi arti berbeda-beda tentang “enterpreneurship “, Dari beberapa pendapat disimpulkan bahwa seorang enterpreneur adalah :
1. Orang yg menanggung RESIKO
2. Orang yg mengurus PERUSAHAAN
3. Yg. Memobilisasi dan mengurus MODAL
4. Pencipta Barang baru (INOVATOR)
5. Membuat AKTIVITAS sendiri dan mandiri
6. Yg. Menghadapi KETIDAKPASTIAN
7. Cerdas, Cermat, Tangguh, Tegar, Sabr & Ulet, Penuh Peritungan
8. Mempunyai AMAL JARIYAH besar
Mengapa Menjadi Enterpreneur
Manusia diberikan Tuhan 4 (empat) hal, yaitu : Waktu (kehidupan), Tenaga (Otot), Pikiran (Otak) dan Materi (Harta), serta Doa. Empat hal tersebut tidak diberikan secara adil dan samarata, Kecuali WAKTU
Karakteristik Jiwa Enterpreneur
* Mempunyai Visi dan Misi
* Kreatif dan Inovatif
* Mampu Melihat Peluang
* Orientasi Pada Kepuasan Konsumen
* Orientasi Pada Profit dan Pertumbuhan
* Berani Menanggung Risiko
* Berjiwa Kompetisi
* Cepat Tanggap & Gerak Cepat
* Berjiwa Sosial dan Menjadi Dermawan (Pylantrophis
Bagaimana Menghemat Waktu
* Identifikasikan Tujuan-tujuan Khusus
* Bangkitkan Motivasi
* Tetapkan batas Waktu (Deadline)
* Buat Catatan Kecil
* Kerjakan hal-hal yg penting saja
* Gunakan Telpon, HP
* Tetapkan Waktu Untuk Kerja
* Ajukan Pertanayaan
* Berorientasi Pada Tindakan
* Lakukan Refleksi
* Siapkan diri untuk Pekerjaan setiap hari
*Bergurulah Pada pengalaman
Basic Enterpreneurship
- Enterpreneur, Bukan bakat atau turunan, Enterpreneur dibuat bukan dilahirkan
- Di Indonesia masih diperlukan minimal 4 juta Enterpreneur
- Enterpreneurship bukan sekedar pengetahuan, teknik atau keterampilan, tetapi lebih berorientasi pada sikap mental melalui proses diri dengan praktek dan pengalaman karena dorongan motivasi diri sendiri
- Seorang yg mempunyai wawasan Enterpreneurship belum tentu jadi pengusaha, bisa jadi intrapreneur (pegawai) atau sebagai social enterpreneurship
Mental Pegawai VS Enterpreneur
- Jangan berjiwa kuli atau buruh, jangan bekerja asal-aslan, kuli bekerja dengan otot enterpreneur bekerja dengan otak, jadilah org yg mau bertanggungjawab terhadap yg telah dikerjakan
- Belajar menjadi pemimpin, sebelum menjadi pemimpin yg baik jadilah anak buah yang baik
- Tidak berjiwa konsumtif, tidak boros, belajar investasi & menabung, jangan besar pasak daripada tiang
Sikap Mental yg Harus Dikikis
Dalam Buku “ Manusia Indonesia “, Karya : Muchtar Lubis
*Munafik atau Hypokrit
* Segan dan enggan bertanggung jawab atas perbuatannya, putusannya, kelakuannya, pikiranyya dan sebagainya.
* Bersikap & berperilaku Feodal
* Percaya Takhayyul
* Artistik, berbakat seni
* Lemah watak dan karakternya
Diposting oleh Agus Sudarmawan - 06110020 di 22.16 0 komentar
Label: materi kuliah
Rabu, 07 Januari 2009
Kunci Enterpreneurship
KUNCI ENTREPRENEURSHIP, KREATIF DAN INOVATI
Empat paradigma yang dapat membuat seorang wirausaha menjadi sukses atau superior di tingkat persaingan usaha yang semakin ketat.
Pertama, seorang wirausaha harus mampu memprediksi kemungkinan dimasa mendatang. Sebab, entrepreneur itu harus sarat ide-ide, seolah hanya melihat peluang dan kepuasan pelanggan. Sedangkan eksekutif, adalah seorang yang senantiasa menyelesaikan masalah yang timbul di perusahaan.
Paradigma kedua, fleksibilitas dari sang wirausaha. “Seorang entrepreneur harus bisa cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja maupun lingkungan usaha,” paparnya. Nah, hal ini diyakini akan membawa perusahaan untuk terus bisa bertahan.
Ketiga, rule of the game, harus dinamis dalam mengantisipasi berbagai macam kemungkinan sebagai kemampuan mengubah aturan main. Hal ini berkaitan erat dengan inovasi atau penciptaan hal-hal baru dalam berbisnis. Perubahan sistem pembayaran tarif telepon selular dari pascabayar ke prabayar merupakan contoh nyata perubahan aturan main (rule of the games) yang sangat antisipatif.
Paradigma keempat adalah kemampuan melanjutkan perubahan dari aturan atau bentuk yang telah ada sebelumnya. “Inovasi yang kita buat dalam beberapa masa ke depan akan selalu tertinggal. Kemampuan memperbaharui produk dan aturan main inilah yang dapat membuat seorang wirausaha menjadi superior, “ tandas Alejandrino serius.
Kenyataan lain mengungkap bahwa kewirausahaan seorang entrepreneur saja ternyata belum cukup. Sebab, tentu ada keterbatasan-keterbasatan sang wirausaha itu sendiri dalam menjalankan roda usahanya. Itu sebabnya seorang wirausaha tidak boleh pelit dalam menularkan (mentransformasikan) ilmu entrepreneurshipnya kepada individu-individu di setiap lini perusahaannya. Nah, ini yang disebut dengan intrapreneurship atau intrausaha. Sebab, pada dasarnya, intrapreneurship adalah jiwa wirausaha yang juga merupakan hal mutlak yang harus dibangkitkan pada individu-individu dalam suatu perusahaan.
Konon, intrapreneurship belakangan makin berkembang saat perusahaan pusing tujuh keliling memikirkan pesaing-pesaing barunya yang memiliki sumber daya manusia dengan tingkat entrepreneurship amat tinggi. “Timbulnya fenomena ‘baru’ seperti ini, pada akhirnya memaksa perusahaan untuk mentransformasikan jiwa wirausahanya kepada individu-individu di organisasinya,” kata pakar pemasaran dari Universitas Indonesia D. Rhenald Kasali. Kedepan, lanjutnya, kombinasi antara entrepreneurship dan intrapreneurship inilah yang akan menjadi kendaraan untuk mencapai tujuan secara optimal.
Jadi, ketika manajemen dianggap mati dan digantikan kewirausaha, bukan berarti manajemen tak diperlukan sama sekali. Manajemen tetap perlu, dan sebagai jawabannya ada pada intrausaha. Jadi, intrausaha merupakan kombinasi antara wirausaha dengan manajemen, karena jiwa entrepreneur juga tumbuh dari sebuah organisasi yang dijalankan dengan mengadopsi manajemen sebagai sarana mentransformasikannya. Memang, seperti kata Rhenald, entrepreneurship wajib dimiliki setiap pemimpin (leader) masa kini. Namun entrepreneurship dapat diciptakan, bukan hanya dilahirkan. Karena itu, entrepreneur adalah seorang individu yang terorganisasi dengan baik, bukan acak-acakan dan tak terstruktur.
Apakah Menjadi Pengusaha Harus Kreatif?
Kata kreatif menurut Endro Wahyu M adalah untuk merujuk sifat atau perilaku seseorang yang memiliki daya cipta atau kemampuan untuk menciptakan. seorang pengusaha menururtnya selalu dituntut untuk memiliki kreativitas yang tinggi secara terus menerus. Sebab para pengusaha diharapkan dapat melakukan inovasi dengan menghasilkan hal-hal baru yang berguna bagi masyarakat luas, atau menemukan cara-cara baru yang memberikan nilai tambah terhadap sesuatu yang sudah ada sebelumnya.
Kelebihan lain dari sifat kreatif yang melekat dalam diri pengusaha adalah kemampuannya untuk melihat peluang dalam masalah-masalah yang muncul di masyarakat, dan kemudian mampu menciptakan beragam produk dan jasa sebagai solusi untuk mengatasi masalah dan tentunya juga meraih keuntungan. Atau yang sering kita tahu, para pengusaha yang kreatif biasanya mampu menemukan terobosan-terobosan baru sekaligus melakukan pembaharuan dari produk-produk yang sudah ada.
Kenapa juga sebagai pengusaha kita harus kreatif? Karena kita dituntut selalu untuk memiliki ide-ide bisnis yang berbeda dari yang lain (ide usaha baru yang keluar dari kerumunan) dan memiliki gagasan yang sangat orisinal. Selain itu, seorang pengusaha yang kreatif juga biasanya mampu bekerja secara cerdas. Misal, mampu memanfaatkan teknologi internet untuk berjualan. Kantornya pun akhirnya yang sifatnya mobile office, dengan bermodalkan laptop dan 'ngantor' di manapun dia suka, tanpa terikat pada kantor secara fisik. Kalau toh punya kantor pun ia mampu menciptakan sistem yang mapan, sehingga si owner dapat mengontrol seluruh kegiatan bisnisnya hanya lewat HP, e-mail, dan laptop. kalau sudah siap jadi pengusaha dan sarat dengan ide-ide kreatif, silakan Anda mencoba memasuki belantara dunia usaha, dijamin untuk meraih sukses hanya tinggal menunggu waktu saja.
Kalau masalah kreatif menjadi penting sebagai persyaratan utama untuk menjadi pengusaha, pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana kita bisa melatih & mengasah bakat kreatif tsb. Di tahap awal barangkali yang terpenting adalah mengkondisikan otak kita untuk mau berpikir kreatif. Agar otak kita dapat terisi dengan hal-hal yang sifatnya kreatif ada beberapa cara yang semua orang pasti bisa mencobanya.
Berikut ada 8 cara atau tahapan yang dapat mengkondisikan seseorang untuk bisa berpikir lebih kreatif :
1. Having fun.
Bersenang-senanglah! Kita harus selalu mengkondisikan diri selalu merasa fun, gembira, bahagia, berpikir lepas tanpa merasa ada beban. Keluar dari rutinitas sehari-hari, banyak jalan-jalan dan melakukan pengamatan dengan harapan dapat menemukan ide-ide usaha yang kreatif. Bersenang-senang untuk menyegarkan pikiran kita, agar kita mendapatkan ide-ide yang kreatif dan jangan bersenang-senang untuk melepaskan semua beban pekerjaan sehingga terlena dan lupa akan tugas kita. Bersenang-senang untuk melepaskan semua beban, ada waktunya.
2. Berpikir bebas & tanpa batas.
Berpikirlah bebas dan tanpa batas! Berpikir bebas tidak terlalu sempit dan mengikuti mitos-mitos yang salah, tapi berpikirlah untuk menelurkan inovasi-inovasi yang benar-benar kreatif dan tidak terikat akan pikiran yang membatasi kita untuk bergerak selama itu tidak melanggar aturan yang merusak masyarakat sekitar.
3. Fokuskan pikiran pada tujuan.
Untuk menjadi kreatif di bidang usaha yang ditekuni atau yang ingin ditekuni, kita harus selalu fokuskan pikiran kita pada tujuan yang memang hendak dicapai. Jangan mudah berubah. Selalu visualisasikan bahwa sekarang Anda telah menjadi orang yang kreatif dan mampu menemukan ide-ide bisnis yang dahsyat. Bayangkan pula bahwa ide bisnis telah dijalankan dan sukses. Fokuskan dan berjuanglah untuk mencapai tujuan Anda.
4. Jangan batasi pikiran Anda dengan hal-hal yang tidak berguna
Hilangkan batasan pikiran Anda untuk melakukan sesuatu atau memulai suatu usaha, Anda akan membuka usaha tapi malu dengan tetangga, takut dicemoohkan, takut akan bangkrut, takut tidak lancar, takut tidak berhasil dan ketakutan-ketakutan yang lainnya yang akan membatasi ruang lingkup pikiran Anda untuk berkembang.
5. Ciptakan input konstrukstif.
Caranya tentu saja dengan mencari lebih banyak informasi dan pengetahuan melalui bacaan, referensi, internet, bergaul, nonton bioskop, ngobrol dengan siapa saja, jalan-jalan melakukan pengamatan, dsb. Mencoba untuk keluar dari rutinitas sehari-hari. Belajarlah melihat apa yang tidak terlihat. Dengan membiasakan diri untuk memiliki rasa keingintahuan yang besar akan membawa kita menjadi orang yang pertama punya ide-ide tentang apa saja.
6. Bangkitkan keberanian berinovasi.
Keberanian dan keingintahuan adalah dua sifat yang memang harus dimiliki oleh orang yang kreatif. Semangat untuk berani berinovasi ini penting untuk dikembangkan agar diri kita terkondisi selalu berpikir kreatif. Ingat seorang Thomas Alfa Edison pun berani mencoba hingga lebih dari seribu kali, hingga akhirnya berhasil menemukan bola lampu pijar. Kegagalan bukanlah akhir dari usaha akan tetapi kegagalan adalah pelajaran yang berharga yang mengajari kita bagaimana cara yang benar. Karena kegagalan telah memperlihatkan kepada kita kesalahan yang telah kita lakukan.
7. Pikirkan kembali pikiran Anda.
Saat merasa telah puas dengan pemikiran atau ide yang diperoleh, sebaiknya perlu untuk dipikirkan kembali dan dianalisa dari cara pandang yang berbeda. Semakin banyak jenis pemikiran yang didapatkan maka akan semakin banyak pula ide-ide kreatif yang bakal diperoleh. Semakin banyak pula alternatif keberhasilan kita.
8. Ubah ide lama menjadi ide yang lebih baru.
Sebuah ide usaha yang kreatif biasanya juga berasal dari ide-ide usaha lama yang dicoba untuk ditampilkann secara lain dan berbeda. Namun harus ada kelebihan-kelebihan (benefit product) lain yang hendak ditawarkan. Juga tentunya untuk memberi kemudahan dan kenyamanan bagi end user-nya.
Menjadi pengusaha harus kreatif atau tidak, pada akhirnya berpulang kepada diri kita masing-masing, karena kesuksesan di dunia usaha tergantung kepada sejauh mana effort kita untuk berjuang mewujudkannya.
Diposting oleh Agus Sudarmawan - 06110020 di 01.14 0 komentar
Label: Artikel Enterpreneurship